Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Waduk Jatigede Sumedang, Salah Satu Bendungan Terbesar di Indonesia
24 November 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pesona Waduk Jatigede meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Sumedang. Bahkan kini menjadi objek alam favorit. Namun sayangnya, masih banyak yang belum tahu mengenai seluk-beluk dan sejarah Waduk Jatigede.
ADVERTISEMENT
Sebelum melipir untuk menikmati keindahan alamnya ini, ada baiknya mengetahui daya tarik dan proses pembangunannya. Ini bisa menjadi literasi tambahan saat berkunjung.
Sejarah Waduk Jatigede Sumedang, Pembangunan dan Perannya
Mengutip Buku Balada Anak Jatigede, Pusat Data Dan Analisa Tempo (2019:65), Waduk Jatigede adalah salah satu proyek infrastruktur mangkrak yang tuntas digarap pada era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Lebih jelasnya tentang sejarah Waduk Jatigede dan pembangunannya bisa simak di bawah ini.
1. Asal Usul Rencana Pembuatan Waduk
Bendungan Jatigede sudah lama direncanakan sejak zaman Hindia - Belanda. Namun, karena masyarakat menolaknya, rencana tersebut pun gagal direalisasikan.
Lalu, di masa pemerintahan Soekarno (1963), rencana pembangunannya mulai disuarakan kembali. Sayangnya, akibat kekurangan biaya, pembangunan ini sempat ditunda, tepatnya di tahun 1982 setelah dilakukan pembebasan lahan.
ADVERTISEMENT
2. Proses Pembangunan
Proses pembangunannya dimulai pada tahun 1982 dengan diawali relokasi warga Sumedang. Adapun desain pembangunannya dibuat pada tahun 1988.
Akibat biaya yang kurang, rencana pembangunannya ditunda dan disambung setelah 20 tahun kemudian. Tepatnya proses konstruksi dilakukan di tahun 2007-2015.
Setelah proses konstruksi selesai tepatnya pada akhir Agustus 2015, bendungan tersebut diresmikan oleh Basuki Hadimulyono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat itu, sekaligus mulai dilakukan penggenangan.
Kabarnya pembangunan Waduk Jatigede ini memakan biaya hingga 467 juta US dolar atau sekitar Rp6.538.000.000.000 dengan kurs rupiah Rp14.000. Kini Waduk Jatigede disebut sebagai bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.
3. Peran Waduk Jatigede
Waduk Jatigede memiliki peran yang sangat penting, yakni sebagai sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Bahkan waduk ini juga mampu mencegah terjadinya banjir di 14.000 hektar kawasan Jawa barat.
ADVERTISEMENT
Seiring perjalanan waktu, bendungan ini pun memiliki fungsi yang lebih luas, seperti sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, hingga sarana rekreasi.
Tak lengkang oleh waktu, kini Waduk Jatigede justru tampil dengan memesona, menawarkan panorama alam yang menawan. Bahkan kini menjadi objek andalan bagi tempat wisata di sekitarnya.
Demikian ulasan sejarah Waduk Jatigede Sumedang , salah satu bendungan terbesar kedua di Indonesia. Bendungan ini memiliki peran multifungsi dan keindahan alam. (INE)