Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Vihara di Lembang: Menelusuri Sejarah dan Daya Tarik Vihara Vipassana Graha
7 Desember 2023 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai kota yang kaya akan keberagaman budaya, Bandung memiliki sejumlah tempat ibadah yang menawarkan pengalaman spiritual dan keindahan arsitektur. Salah satunya adalahdestinasi vihara di Lembang yang dapat dieksplorasi yaitu Vihara Vipassana Graha.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, umat Buddha Theravada di Bandung tidak memiliki wihara tetap, sehingga perpindahan tempat ibadah sering terjadi. Proses pembangunannya menandakan ketekunan dan dedikasi komunitas Buddha Theravada dalam membangun tempat ibadah.
Sejarah Vihara di Lembang
Pada tanggal 3 Oktober 1976, didirikanlah Majelis Agama Buddha yang pertama kali bernama Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (MAPANBUDHI) di Bandung.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada masa berikutnya, nama organisasi ini diubah menjadi Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI).
Pada masa awal pendiriannya, umat Buddha Theravada di Bandung mengalami tantangan karena belum memiliki wihara yang tetap. Setiap pertemuan dan kebaktian selalu diadakan di lokasi yang berpindah-pindah.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal ini, langkah untuk mendirikan wihara sebagai tempat ibadah yang permanen diambil.
Mengutip dari situs p2k.stekom.ac.id, pada tanggal 23 Februari 1992, dilakukan upacara peletakan batu pertama Vipassana Graha dengan Panitia Pembangunan Bapak I Gede Sedana, Bidang Perencana adalah Sipanti Samaggi Group yang diketuai Bapak Ir. Amir.
Proses pembangunan wihara ini berlangsung selama beberapa tahun dan akhirnya selesai pada tahun 2003. Salah satu tonggak penting dalam pembangunan adalah penyelesaian dan peresmian kuti Bhikkhu Sangha pada tanggal 25 Mei 2003.
Daya Tarik Vihara di Lembang
Vihara di Lembang memiliki sejumlah daya tarik yang membuatnya menjadi destinasi wisata yang unik dan menarik bagi pengunjung. Berikut adalah tiga daya tarik utama dari Vihara Vipassana Graha.
ADVERTISEMENT
1. Arsitektur Unik dan Nuansa Thailand
Salah satu daya tarik utama Vihara Vipassana Graha adalah arsitektur bangunannya yang unik dan mirip dengan kuil-kuil di Thailand. Desain yang eksotis menciptakan suasana yang berbeda dan memikat bagi pengunjung.
Dengan mengingatkan pada kebudayaan Buddha Theravada, wihara ini memberikan pengalaman visual yang khas, bahkan bagi yang bukan penganut Buddha.
2. Patung Gajah Putih dan Simbolisme Buddha
Di depan Vihara, terdapat dua patung gajah putih yang menambahkan sentuhan artistik dan makna simbolis. Gajah putih dalam ajaran Buddha Theravada memiliki makna kuat sebagai simbol kekuatan dan kasih sayang.
Kehadiran patung ini memberikan nuansa khusus dan mengingatkan pada kekayaan budaya Thailand. Selain itu, simbolisme Buddha yang tercermin dalam elemen-elemen seperti Wheel of Dhamma menambahkan kedalaman makna bagi pengunjung.
3. Pusat Meditasi dan Kesejukan Spiritual
Vihara Vipassana Graha tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyediakan pusat meditasi yang terbuka untuk umum. Keberadaan pusat meditasi ini menciptakan ruang untuk orang-orang yang mencari ketenangan pikiran dan kehidupan spiritual.
ADVERTISEMENT
Dengan suasana yang tenang dan kesejukan spiritual yang dihadirkan oleh Vihara, pengunjung dapat merasakan pengalaman meditasi yang mendalam, meremajakan pikiran, dan meningkatkan kesadaran diri.
Itulah sejarah dan daya tarik mengenai Vihara di Lembang yaitu Vihara Vipassana Graha yang menjadi wisata religi di Bandung . Dengan keindahan arsitektur, Vihara Vipassana Graha di Lembang menawarkan pengalaman wisata yang bermakna. (RIZ)