Konten dari Pengguna

Waduk Cirata: Sejarah, Manfaat, dan Daya Tariknya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
7 Juni 2024 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waduk Cirata. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Fajriyan
zoom-in-whitePerbesar
Waduk Cirata. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Fajriyan
ADVERTISEMENT
Waduk Cirata merupakan salah satu waduk yang populer di Jawa Barat. Sumber daya air yang terbendung di waduk ini sangat berlimpah hingga dapat mengaliri tiga kabupaten, yakni Cianjur, Purwakarta, dan Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari portal.pariwisata.purwakartakab.go.id, Waduk Cirata merupakan danau buatan dengan pemandangan area perbukitan hingga tebing beton. Waduk ini berada di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Sejarah Singkat, Manfaat dan Daya Tarik Waduk Cirata

Lokasi Waduk Cirata. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Ximena Nahmias
Waduk Cirata merupakan salah satu bendungan buatan terbesar di Asia Tenggara. Dengan potensi tersebut, waduk ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik bertenaga air (PLTA).
Selain pemanfaatan tenaga listrik, Waduk Cirata juga dijadikan sebagai tempat wisata dan tempat budidaya ikan. Berikut informasi yang menarik diketahui tentang waduk ini.

1. Sejarah Singkat Pembangunan Waduk Cirata

Pembangunan waduk dimulai pada 1982 hingga 1987 dengan mengerahkan sedikitnya 5.000 tenaga Indonesia dan asing. Proses pembangunannya dilakukan dengan cara membendung aliran sungai Citarum.
Secara kepemilikan, waduk dioperasikan di bawah pengelolaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak tahun 1988. Rencana pembangunan telah dimulai sejak masa kolonial Belanda yang saat itu melakukan survei kelayakan di sepanjang aliran Sungai Citarum pada 1922.
ADVERTISEMENT
Pembangunan bendungan utama dimulai pada tahun 1986, dan akhirnya dioperasikan pada tanggal 1 September 1987. Dinobatkan sebagai bendungan paling tinggi di Indonesia, waduk ini memiliki kedalaman sekitar 125 meter.

2. Pemanfaatan Waduk Cirata

Waduk ini memiliki 30.000 jaring apung yang digunakan untuk membudidayakan ikan seperti ikan lele, nila, patin, dan gurame. Budidaya ini menghasilkan kualitas ikan berukuran besar dan dagingnya tidak berbau.
Tidak hanya itu, waduk ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik bertenaga air (PLTA) dan sebagai pengendali debit air. Kapasitas listrik digunakan untuk membantu kebutuhan listrik di Jawa, Madura, dan Bali.

3. Daya Tarik Waduk Cirata

Seiring berjalannya waktu, waduk dikembangkan sebagai destinasi wisata dengan sejumlah spot favorit yang bisa dinikmati. Pengunjung dapat berwisata dengan melakukan sejumlah aktivitas menarik seperti memancing maupun berkeliling melihat panorama waduk menggunakan perahu tradisional.
ADVERTISEMENT
Pengunjung juga bisa menyantap kuliner khas Sunda maupun olahan ikan segar yang diambil langsung dari bendungan. Selain itu, waduk juga kerap digunakan sebagai tempat lomba dayung perahu tradisional.
Itulah informasi mengenai Waduk Cirata, mulai dari sejarah hingga daya tarik yang dimiliki. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah referensi destinasi wisata. Semoga bermanfaat! (WIN)