Konten dari Pengguna

Wisata Alam Situ Patenggang: Danau Legendaris yang Indah dan Romantis

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
24 Maret 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata Alam Situ Patenggang. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Aaron
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Alam Situ Patenggang. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Aaron
ADVERTISEMENT
Situ Patenggang merupakan danau bersejarah yang terletak di Bandung Selatan dengan suasana yang sangat romantis. Nama tempat ini sendiri berasal dari kata 'pateang-teangan' yang artinya saling mencari.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda, pasangan yang pernah singgah di Batu Cinta dan mengeliling pulau Asmara diyakini akan menemukan cinta abadi seperti dua sejoli Ki Santang dan Dewi Rengganis. Tak heran jika lokasi ini cocok dijadikan tujuan wisata bulan madu bagi para pengantin muda.

Menelusuri Keindahan Danau Legendaris Situ Patenggang

Wisata Alam Situ Patenggang. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Pietro
Dikutip dari situs ksdae.menlhk.go.id, Telaga Patengan atau orang sering juga menyebutnya sebagai Situ Patenggang merupakan sebuah danau alami yang berada di kaki Gunung Patuha. Nama patengan sendiri sering dikaitkan dengan sebuah legenda.
Legenda tersebut menceritakan tentang romantisme sepasang kekasih yang bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. Konon, keduanya memiliki ikatan kasih sayang yang sangat kuat, tetapi mereka terpisah oleh jarak dan waktu.
ADVERTISEMENT
Karena perasaan cinta yang begitu mendalam di antara keduanya, mereka saling mencari satu sama lain (pateang-teangan). Pada akhirnya, keduanya bertemu di sebuah batu besar yang kini dinamakan batu cinta.
Setelah pertemuan tersebut, Dewi Rengganis meminta kepada Ki Santang untuk membuat sebuah danau dengan sebuah pulau kecil di tengahnya. Ki Santang mengabulkan permintaan tersebut sebagai bukti rasa cinta yang begitu tulus kepada Dewi Rengganis.
Pulau kecil tersebut bernama Pulau Sasaka atau dalam bahasa Indonesia berarti Pulau Asmara. Legenda tersebut begitu populer sehingga menimbulkan mitos bahwa jika sepasang kekasih berkunjung ke batu cinta, hubungannya akan kekal selamanya.
Danau yang sangat melegenda ini dikelilingi perkebunan teh yang menyejukkan mata. Danau ini juga menjadi salah satu alternatif lokasi yang tepat bagi wisata keluarga.
ADVERTISEMENT
Para pengunjung bisa mencoba berkeliling danau dengan perahu atau mencoba bersepeda air untuk jarak yang tidak terlalu jauh dari tepian. Sebelumnya, disarankan untuk para pengunjung melakukan tawar menawar harga untuk memperoleh harga sewa yang cocok.
Keberadaan perkebunan stroberi di sepanjang sisi jalan berkelok di tepi danau ini, semakin menambah daya tarik danau ini. Untuk mencapai lokasi yang berjarak kurang lebih 47 km dari kota Bandung ini, dibutuhkan waktu tempuh sekira 2 jam.
Melalui pintu Tol Kopo atau Buah Batu, pengunjung dapat mengambil arah ke Selatan Bandung. Nantinya akan cukup banyak petunjuk jalan menuju CiwideyKawah Putih yang akan memandu para pengunjung.
Untuk masuk ke kawasan wisata tersebut para pengunjung cukup membayar sebesar Rp25.000 per orangnya. Ada juga tiket terusan seharga Rp50.000 per orangnya. Di mana dengan memilih ini pengunjung dapat memasuki area lainnya yang ada di sekitar danau ini, seperti glamping, Taman Kelinci, Jembatan Pinisi, hingga Teras Bintang.
ADVERTISEMENT
Demikianlah informasi lengkap seputar wisata alam Situ Patenggang yang merupakan danau bersejarah yang terletak di Bandung Selatan dengan suasana yang sangat romantis. (Msr)