Konten dari Pengguna

10 Mulsa Organik yang Efektif untuk Tanah dan Tanaman

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
21 November 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mulsa organik. Foto: Pexels.com/Greta Hoffman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mulsa organik. Foto: Pexels.com/Greta Hoffman
ADVERTISEMENT
Mulsa organik adalah bahan alami yang digunakan untuk melapisi permukaan tanah. Manfaatnya sangat besar dalam meningkatkan kualitas pertanian.
ADVERTISEMENT
Mulsa organik berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, serta meningkatkan kesuburan tanah.
Penggunaan mulsa organik yang tepat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman.

Mulsa Organik

Ilustrasi mulsa organik. Foto: Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com
Mulsa organik apa saja yang dapat digunakan dalam pertanian? Mulsa organik terdiri atas berbagai jenis bahan alami yang berasal dari sisa tanaman atau bahan organik lainnya, seperti jerami, arang sekam, dan daun bambu.
Jenis-jenis mulsa organik ini memiliki banyak manfaat bagi tanah dan tanaman. Berikut ini adalah beberapa jenis mulsa organik yang sering digunakan, dikutip dari agriculturejournal.org.

1. Jerami

Jerami merupakan salah satu jenis mulsa organik yang paling umum digunakan.
Berasal dari batang padi yang telah dipanen dan dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dengan menambah kandungan bahan organik.
ADVERTISEMENT

2. Arang Sekam

Arang sekam berasal dari sekam padi yang dibakar dan memiliki kemampuan untuk menjaga kelembapan tanah.
Selain itu, arang sekam juga dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi.

3. Alang-Alang

Alang-alang juga bisa dijadikan mulsa organik yang bermanfaat. Bahan ini murah dan mudah didapatkan, serta efektif dalam mengurangi pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan tanah.

4. Serbuk Gergaji

Serbuk gergaji, hasil sampingan dari industri pengolahan kayu, sering digunakan sebagai mulsa organik. Serbuk ini dapat menjaga kelembapan tanah dan membantu dalam pengomposan alami.

5. Daun Bambu

Daun bambu memiliki sifat yang sangat baik dalam menyerap air dan mencegah pengikisan tanah. Daun bambu juga membantu dalam mengurangi suhu tanah, terutama pada musim panas.

6. Kelobot dan Batang Jagung

Kelobot jagung dan batangnya dapat digunakan sebagai mulsa organik yang efektif untuk meningkatkan struktur tanah dan menjaga kelembapan di sekitar tanaman.
ADVERTISEMENT

7. Kulit Kayu

Kulit kayu merupakan bahan organik yang bisa digunakan untuk melapisi permukaan tanah. Selain meningkatkan kualitas tanah, kulit kayu juga membantu mengurangi evaporasi air dari tanah.

8. Kompos

Kompos adalah bahan organik yang terurai, biasanya berasal dari bahan-bahan seperti daun atau sisa makanan. Penggunaannya dapat memperbaiki tekstur tanah dan menambah unsur hara.

9. Potongan Rumput

Potongan rumput dari halaman atau lapangan olahraga dapat digunakan sebagai mulsa organik yang bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah.

10. Dedaunan

Dedaunan seperti daun pohon pisang atau daun kacang-kacangan juga bisa dijadikan mulsa organik. Bahan ini membantu dalam meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan mengurangi penguapan air.
Mulsa organik sangat bermanfaat dalam pertanian, antara lain untuk meningkatkan kesuburan tanah, menjaga kelembapan tanah, dan memperbaiki struktur tanah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan mulsa organik juga sangat ramah lingkungan karena tidak menimbulkan efek samping negatif bagi kesehatan.
Dengan memilih jenis mulsa organik yang tepat, pengguna dapat merasakan manfaat maksimal dari pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan. (Shofia)