Konten dari Pengguna

10 Penyebab Tanah Menjadi Keras dan Solusi untuk Mengatasinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
16 September 2024 23:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Tanah Menjadi Keras, Foto: Pexels/James Frid
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Tanah Menjadi Keras, Foto: Pexels/James Frid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab tanah menjadi keras adalah topik penting yang perlu dipahami, terutama bagi para petani dan pecinta tanaman. Ketika tanah menjadi keras, kualitas tanah menurun, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Karakteristik Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Produksi Rendah Dan Tinggi Di PT GREAT GIANT PINEAPPLE, Holilullah. dkk, sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman karena akan menentukan penetrasi akar di dalam tanah.
Kemampuan tanah menahan air, drainase, aerasi tanah dan ketersediaan unsur hara tanah.

Penyebab Tanah Menjadi Keras

Ilustrasi Penyebab Tanah Menjadi Keras, Foto: Pexels/Markus Spiske
Penyebab tanah menjadi keras adalah karena berbagai faktor, baik alami maupun yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Berikut penjelasannya.
Memahami faktor-faktor yang membuat tanah menjadi keras membantu petani merawat dan mengolah tanah dengan cara yang lebih baik. Jika diabaikan, tanah yang keras bisa berdampak negatif pada produktivitas lahan.

1. Kekurangan Bahan Organik

Tanah yang miskin bahan organik cenderung menjadi keras dan padat.
ADVERTISEMENT
Bahan organik seperti humus, kompos, atau sisa-sisa tanaman yang membusuk membantu menjaga struktur tanah tetap gembur dan berpori, sehingga memungkinkan sirkulasi udara, air, dan penetrasi akar.
Jika kandungan bahan organik dalam tanah rendah, tanah akan lebih mudah memadat, terutama setelah terkena air hujan atau penyiraman, karena tidak ada elemen yang membantu mengikat partikel tanah agar tetap longgar.

2. Penyiraman yang Berlebihan

Kelebihan air di tanah bisa mengakibatkan tanah menjadi keras saat kering. Ketika tanah disiram secara berlebihan, pori-pori tanah terisi penuh oleh air, menghilangkan ruang udara dalam tanah.
Saat air menguap atau terserap, tanah bisa memadat dan menjadi keras, karena partikel tanah telah kehilangan struktur yang seharusnya terjaga oleh air dan udara.
Siklus berulang antara terlalu basah dan terlalu kering ini sering menyebabkan tanah menjadi keras dan tidak subur.
ADVERTISEMENT

3. Kurangnya Drainase

Tanah dengan drainase buruk sering kali menjadi keras karena air tidak dapat mengalir dengan baik melalui lapisan tanah. Air yang terperangkap di permukaan tanah menyebabkan partikel tanah menyatu dan memadat, terutama di lapisan atas.
Ketika tanah mengering setelah terendam air, tanah akan menjadi keras dan retak, terutama pada tanah liat yang rentan terhadap proses ini.

4. Tekstur Tanah yang Kaya Tanah Liat

Tanah yang mengandung banyak partikel tanah liat cenderung menjadi keras saat kering.
Tanah liat memiliki partikel yang sangat halus dan dapat mengikat air dengan kuat. Saat basah, tanah liat menjadi lengket dan liat, tetapi saat kering, tanah ini mengeras dan menjadi sulit ditembus.
Tanah liat juga memiliki pori-pori yang sangat kecil, sehingga air sulit mengalir melaluinya, yang memperparah masalah pemadatan tanah.
ADVERTISEMENT

5. Pemadatan Akibat Tekanan Fisik

Tanah dapat menjadi keras karena tekanan fisik dari aktivitas manusia atau hewan.
Misalnya, tanah yang sering diinjak-injak, dilalui kendaraan berat, atau digarap dengan alat berat bisa memadatkan partikel tanah, menyebabkan kehilangan struktur yang gembur.
Pemadatan ini mengurangi jumlah pori-pori dalam tanah, membatasi aliran air dan udara, dan membuat tanah menjadi keras serta tidak ramah bagi pertumbuhan akar.

6. Pengolahan Tanah yang Berlebihan

Pengolahan tanah yang terlalu sering atau terlalu dalam dapat menyebabkan tanah menjadi keras dari waktu ke waktu.
Pengolahan tanah seperti membajak atau mencangkul berlebihan bisa menghancurkan struktur alami tanah, terutama lapisan atas yang biasanya lebih longgar.
Ketika tanah terlalu sering digarap, partikel halus di dalam tanah bisa menyatu lebih erat, dan tanpa adanya perbaikan struktur tanah melalui penambahan bahan organik, tanah akan menjadi keras dan tidak subur.
ADVERTISEMENT

7. Kehilangan Struktur Agregat Tanah

Struktur agregat tanah adalah cara partikel tanah saling menyatu membentuk gumpalan yang memberikan tanah tekstur yang gembur. Jika tanah kehilangan struktur agregatnya, misalnya akibat erosi atau penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, tanah bisa menjadi keras.
Agregat tanah bisa rusak karena proses kimiawi dalam tanah atau aktivitas mikroorganisme yang berkurang akibat rendahnya bahan organik. Akibatnya, tanah menjadi lebih padat dan sulit menyerap air.

8. Kekurangan Mikroorganisme Tanah

Mikroorganisme tanah seperti cacing, bakteri, dan jamur memainkan peran penting dalam menjaga struktur tanah yang sehat dan gembur.
Mikroorganisme ini membantu mengurai bahan organik dan menciptakan pori-pori kecil dalam tanah yang meningkatkan sirkulasi udara dan air.
Jika mikroorganisme ini berkurang, misalnya akibat penggunaan pestisida atau pupuk kimia secara berlebihan, tanah bisa kehilangan kegemburannya dan menjadi lebih keras.
ADVERTISEMENT

9. Erosi Tanah

Erosi tanah akibat hujan, angin, atau aliran air bisa menghilangkan lapisan atas tanah yang biasanya lebih subur dan gembur. Lapisan bawah tanah, yang biasanya lebih padat, akan terpapar dan menjadi lebih keras.
Tanah yang terkikis sering kehilangan bahan organik dan nutrisi penting, menyebabkan tanah menjadi kering dan sulit diolah.

10. Kurangnya Penanaman Tanaman Penutup Tanah

Tanaman penutup tanah (cover crops) berfungsi untuk melindungi tanah dari erosi dan membantu memperbaiki struktur tanah.
Jika tanah dibiarkan kosong tanpa tanaman penutup, ia lebih rentan terhadap erosi dan pemadatan akibat hujan dan angin, yang pada akhirnya membuat tanah menjadi keras.
Akar tanaman juga membantu memperbaiki struktur tanah dengan menciptakan jalur bagi air dan udara, sehingga kekurangan tanaman penutup bisa memperparah masalah pemadatan tanah.
ADVERTISEMENT

Solusi Mengatasi Penyebab Tanah Menjadi Keras

Ilustrasi Penyebab Tanah Menjadi Keras, Foto: Pexels/Dmitriy Piskarev
Penting bagi petani maupun pecinta tanaman untuk mempelajari penyebab tanah menjadi keras, karena tanah menjadi keras bisa menghambat pertumbuhan tanaman.

Penambahan Bahan Organik

Menambahkan kompos, pupuk kandang, atau bahan organik lainnya dapat membantu meningkatkan struktur tanah dan membuatnya lebih gembur.

Penggunaan Penutup Tanah

Menanam tanaman penutup atau mulsa bisa mencegah pemadatan tanah dan melindunginya dari erosi.

Perbaikan Drainase

Memastikan drainase yang baik dalam tanah akan mencegah air menggenang dan mengurangi risiko tanah menjadi keras.

Pengolahan Tanah yang Bijak

Hindari pengolahan tanah yang berlebihan dan usahakan menggunakan alat yang tidak merusak struktur alami tanah.
Dengan memahami penyebab tanah menjadi keras dan cara mengatasinya,petani bisa menjaga kualitas tanah agar tetap subur dan mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.
ADVERTISEMENT