Konten dari Pengguna

2 Cara Menghitung Irigasi untuk Hasil Maksimal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
18 November 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menghitung Irigasi untuk Hasil Maksimal. Pexels/Photo By: Kaboompics.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menghitung Irigasi untuk Hasil Maksimal. Pexels/Photo By: Kaboompics.com
ADVERTISEMENT
Cara menghitung irigasi menjadi langkah penting untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal. Dengan perhitungan yang tepat, aliran air dapat disalurkan dengan efisien sesuai kebutuhan tanaman, tanpa membuang-buang sumber daya.
ADVERTISEMENT
Menghitung irigasi secara tepat tidak hanya membantu dalam menghemat air, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Cara Menghitung Irigasi

Ilustrasi Cara Menghitung Irigasi untuk Hasil Maksimal. Pexels/Q. Hưng Phạm
Berikut ini adalah dua cara menghitung irigasi yang dapat diterapkan untuk hasil yang optimal.

Menghitung Irigasi Berdasarkan Kebutuhan Tanaman

Cara menghitung irigasi pertama adalah dengan mengukur kebutuhan air tanaman berdasarkan evapotranspirasi tanaman (ET).
Dikutip dari buku Irigasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Nurul Hidayah, 2018:68, kebutuhan air tanaman dapat dihitung dengan mengalikan ET dengan luas lahan yang akan diairi. Formula sederhananya adalah:
Kebutuhan Air = ET x Luas Lahan
Evapotranspirasi dapat dihitung dengan menggunakan data iklim seperti suhu dan kelembapan.
Dengan cara ini, petani bisa mengetahui jumlah air yang dibutuhkan tanaman pada waktu tertentu, yang akan memaksimalkan pertumbuhan tanaman tanpa kekurangan atau kelebihan air.
ADVERTISEMENT

Menghitung Irigasi Berdasarkan Debit Air dan Waktu Penyiraman

Cara menghitung irigasi kedua melibatkan perhitungan debit air yang dibutuhkan oleh sistem irigasi untuk menutupi kebutuhan air tanaman dalam waktu tertentu.
Berdasarkan buku Teknik Irigasi Tetes dan Saluran, Agus Setiawan, 2017:104, menjelaskan bahwa perhitungan debit air dilakukan dengan mengalikan kebutuhan air tanaman per meter persegi dengan waktu penyiraman yang dibutuhkan.
Debit air dihitung berdasarkan kapasitas alat irigasi yang digunakan, seperti pipa atau sprinkler.
Debit Air = Kebutuhan Air per Meter Persegi x Waktu Penyiraman
Dengan cara ini, petani dapat menyesuaikan sistem irigasi dengan kondisi lahan dan jenis tanaman yang ditanam, sehingga penyiraman dapat dilakukan secara efisien.
Cara menghitung irigasi dengan baik akan memastikan air disalurkan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Penghitungan berdasarkan evapotranspirasi atau debit air memungkinkan sistem irigasi bekerja optimal dan efisien. Kedua cara ini dapat meningkatkan hasil pertanian, menghemat sumber daya air, serta memastikan tanaman tumbuh dengan sehat dan produktif. (Haura)
ADVERTISEMENT