Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
3 Cara Pemijahan Ikan Baung secara Alami
25 Oktober 2024 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pemijahan ikan Baung secara alami merupakan metode yang efektif dan ramah lingkungan untuk menghasilkan benih ikan secara alami tanpa campur tangan hormon buatan.
ADVERTISEMENT
Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang mendukung, seperti kolam pemijahan yang tepat dan pemilihan induk ikan yang siap memijah.
Dalam budidaya ikan Baung, metode alami seringkali menjadi pilihan petani karena lebih murah dan lebih mudah dilakukan, asalkan langkah-langkah pentingnya dipenuhi dengan baik.
Cara Pemijahan Ikan Baung secara Alami
Berikut ini merupakan tiga cara pemijahan ikan baung secara alami.
1. Persiapan Kolam Pemijahan
Salah satu langkah awal dalam cara pemijahan ikan Baung secara alami adalah menyiapkan kolam pemijahan yang sesuai.
Dikutip dari buku Teknik Budidaya Ikan Baung, Fadilah Harsono, 2017:45, kolam pemijahan harus memiliki ukuran yang cukup besar untuk menampung ikan jantan dan betina serta dilengkapi dengan substrat alami seperti pasir atau kerikil.
ADVERTISEMENT
Kedalaman kolam ideal berkisar antara 1,5 hingga 2 meter, dengan sirkulasi air yang baik untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan kaya oksigen.
Selain itu, tanaman air atau struktur buatan seperti anyaman bambu dapat digunakan sebagai tempat bertelur bagi ikan Baung. Suhu air yang optimal untuk pemijahan alami berada pada kisaran 26-28°C, karena suhu ini akan merangsang ikan jantan dan betina untuk memijah.
2. Pemilihan Induk Ikan yang Siap Memijah
Langkah kedua dalam cara pemijahan ikan Baung secara alami adalah memilih induk ikan yang sudah siap untuk memijah. Induk jantan dan betina yang sehat dan matang gonad memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dalam proses pemijahan.
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Budidaya Ikan Air Tawar, Sugiarto, 2019:52, ikan betina yang siap memijah biasanya memiliki perut yang buncit, sementara ikan jantan menunjukkan perilaku agresif.
ADVERTISEMENT
Induk ikan yang dipilih harus memiliki ukuran yang cukup besar dan tidak cacat fisik. Pastikan untuk memisahkan induk jantan dan betina hingga mendekati waktu pemijahan agar proses fertilisasi berjalan optimal.
3. Monitoring Proses Pemijahan dan Penetasan
Setelah induk ikan ditempatkan di kolam pemijahan, penting untuk memonitor proses pemijahan secara berkala. Pemijahan ikan Baung biasanya berlangsung pada malam hari atau dini hari.
Setelah ikan betina mengeluarkan telurnya, telur-telur tersebut akan menempel pada substrat di dasar kolam.
Dikutip dari buku Teknik Budidaya Ikan Baung, Fadilah Harsono, 2017:48, telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 hingga 48 jam, tergantung pada suhu dan kualitas air.
Setelah menetas, larva ikan perlu dipindahkan ke kolam pendederan yang lebih aman untuk melindungi mereka dari pemangsa dan menjaga kualitas air tetap optimal. Pemberian pakan alami seperti plankton dapat membantu mempercepat pertumbuhan larva.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, cara pemijahan ikan Baung secara alami dapat dilakukan dengan lebih efisien dan hasil yang optimal. Proses alami ini tidak hanya lebih hemat biaya, tetapi juga membantu menjaga kualitas lingkungan perairan. (Iqbal)