Konten dari Pengguna

3 Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung yang Praktis

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 September 2024 3:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung, Foto: Pixabay/Tanaman jagung
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung, Foto: Pixabay/Tanaman jagung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanaman jagung menjadi komoditas unggul, karena permintaan pasar yang tinggi dan bermanfaat untuk pangan manusia maupun ternak. Namun, jagung tidak bebas dari penyakit. Maka dari itu, diperlukan cara pengendalian penyakit tanaman jagung agar hasil panen optimal.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui cara mengendalikan penyakit tanaman jagung, maka harus terlebih dahulu mengetahui berbagai hal yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman ini.

Cara Pengendalian Tanaman Jagung yang Praktis

Ilustrasi Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung, Unsplash/christophem71
Berikut adalah cara pengendalian penyakit tanaman jagung berdasarkan penyebabnya.

1. Penyakit Ulat Tongkol

Penyakit ulat tongkol pada tanaman jagung memiliki nama lain, yakni helicopperta armigera.
Dikutip pada Setjen pertanian.go.id, penyakit ulat tongkol ini menyerang pada fase generatif, yakni 45-56 HST. Penyakit ini tidak hanya menyerang pada bagian tongkol tetapi juga menyerang pada bagian pucuk serta malai.
Gejala yang ditimbulkan ketika tanaman jagung terserang penyakit ulat tongkol yakni rambut tongkol terpotong dan di bagian ujung tongkol terdapat pegas gerakan yang sering ditemukan larva.
Ketika tanaman jagung mengalami penyakit ulat tongkol, cara pengendaliannya adalah dengan kultur menggunakan pengolahan tanah serta pergiliran tanaman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga dapat dilakukan secara kimia, yakni dengan menggunakan penyemprotan insektisida yang dapat dilakukan ketika tanaman sudah terbentuk rambut jagung pestisida.
Insektisida yang digunakan adalah furadan 3G atau dengan cara membuat lubang di dekat tanaman yang diberi insektisida, kemudian ditutup kembali.

2. Penyakit Penggerek Batang

Penyakit penggerek batang merupakan salah satu hama yang paling utama pada tanaman jagung.
Dikutip pada pertanian.go.id, hama ini akan menyerang seluruh fase pertumbuhan hingga 80%. Serangga ini melakukan serangan dengan ditandai munculnya lubang pada batang.
Selain itu, penggerek batang juga telah menyerang rambut dan juga pucuk tongkol buah ketika. Jika penyakit ini dibiarkan, maka itu akan menurunkan produksi atau menyebabkan gagal panen
Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pengendalian kultur teknis dan juga mekanis untuk pengendalian hayati dilakukan dengan cara memanfaatkan musuh alami dan disebar di sekitar tanaman jagung.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan insektisida yang sudah resmi diedarkan oleh menteri pertanian.

3. Penyakit Lalat Bibit

Penyakit lalat bibit atau yang biasa disebut atherigona exigua yang menjadi hama paling merugikan di pertanaman jagung. Lalat buah ini akan menyerang tanaman yang masih muda dan baru muncul ke permukaan.
Untuk pengendalian penyakit lalat bibit ini, lakukan varietas resisten dan dapat juga melakukan pengendalian kimia kimiawi dengan menyemperotkan insektisida seperti thiodkrab dengan dosis 7,5 sampai 15 gram/kg benih.
Demikian cara pengendalian penyakit tanaman jagung yang dapat dilakukan agar bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.