Konten dari Pengguna

3 Penyebab Busuk Hitam pada Kubis yang Perlu Diwaspadai

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
6 Desember 2024 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab busuk hitam pada kubis, foto: unsplash/Arnaldo Aldana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab busuk hitam pada kubis, foto: unsplash/Arnaldo Aldana
ADVERTISEMENT
Busuk hitam pada kubis menjadi salah satu tantangan serius bagi petani. Penyebab busuk hitam pada kubis karena adanya bakteri Xanthomonas campestris pv. campestris.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini menyerang daun, menghambat pertumbuhan, hingga menurunkan kualitas panen.
Sebagai petani perlu mengetahui penyebabnya adalah langkah penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Penyebab Busuk Hitam pada Kubis

Ilustrasi penyebab busuk hitam pada kubis, foto: unsplash/Clint McKoy
Mengutip dari situs uinsgd.ac.id, berikut tiga penyebab utama busuk hitam pada kubis yang perlu petani waspadai.

1. Infeksi bakteri

Bakteri Xanthomonas campestris masuk ke tanaman melalui luka, celah alami pada daun, atau hidatoda.
Penyakit ini berkembang pesat pada suhu hangat (25–30°C) dan kelembapan tinggi.
Gejala awal biasanya berupa bercak kuning berbentuk baji di tepi daun, yang perlahan berubah menjadi cokelat hingga hitam. Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh tanaman.
Untuk mengatasinya, gunakan benih berkualitas yang bebas dari bakteri.
Selain itu, pastikan proses penanaman dan pemeliharaan dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak terluka, karena luka mempermudah bakteri masuk.
ADVERTISEMENT

2. Sisa tanaman yang terinfeksi

Bakteri penyebab busuk hitam dapat bertahan dalam sisa-sisa tanaman yang tertinggal di lahan selama bertahun-tahun.
Jika lahan tidak dibersihkan dengan baik, bakteri ini dapat menginfeksi tanaman baru pada musim tanam berikutnya, menyebabkan infeksi berulang yang sulit dikendalikan.
Lakukan sanitasi lahan secara menyeluruh dengan membuang dan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.
Terapkan juga rotasi tanaman dengan jenis yang bukan inang, seperti jagung atau kacang-kacangan, untuk memutus siklus hidup bakteri.

3. Kondisi lingkungan yang tidak ideal

Kelembapan tinggi dan jarak tanam yang terlalu rapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Sirkulasi udara yang buruk di antara tanaman mempermudah penyebaran infeksi dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Atur jarak tanam agar sirkulasi udara optimal dan hindari penyiraman berlebihan yang dapat meningkatkan kelembapan. Dengan demikian, risiko infeksi dapat dikurangi secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Busuk hitam pada kubis bisa dicegah dengan menjaga kebersihan lahan, memilih benih berkualitas, dan mengatur kondisi lingkungan dengan baik.
Langkah-langkah sederhana ini akan membantu melindungi tanaman kubis dari ancaman penyakit, memastikan panen yang sehat dan berkualitas. (Haura)