Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Perbedaan Pemijahan Alami dan Buatan dalam Budidaya Ikan
25 Oktober 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemijahan alami dan buatan adalah dua metode utama dalam budidaya ikan yang sering digunakan untuk mengoptimalkan produksi benih ikan.
ADVERTISEMENT
Pemijahan alami terjadi ketika ikan memijah secara mandiri di lingkungan yang mendukung, sementara pemijahan buatan melibatkan campur tangan manusia, seperti pemberian hormon untuk mempercepat proses pematangan telur.
Kedua metode ini memiliki karakteristik dan manfaat masing-masing, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani ikan. Pemahaman tentang perbedaan antara keduanya sangat penting untuk memilih teknik yang tepat dalam budidaya ikan.
Perbedaan Pemijahan Alami dan Buatan dalam Budidaya Ikan
Berikut ini merupakan tiga perbedaan pemijahan alami dan buatan dalam budidaya ikan.
1. Cara Terjadinya Proses Pemijahan
Perbedaan pertama dalam pemijahan alami dan buatan terletak pada cara terjadinya proses pemijahan itu sendiri.
Dikutip dari buku Budidaya Ikan untuk Pemula, Rahman Putra, 2018:35, pemijahan alami terjadi secara natural ketika kondisi lingkungan mendukung.
ADVERTISEMENT
Ikan jantan dan betina akan memijah secara insting dalam kolam atau habitat yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Sebaliknya, pemijahan buatan memerlukan campur tangan manusia, seperti dengan menyuntikkan hormon pada induk ikan.
Teknik ini membantu mempercepat pematangan gonad atau memicu ikan untuk memijah, yang membuatnya lebih terkontrol dibandingkan dengan pemijahan alami. Proses ini dilakukan di laboratorium atau kolam khusus dengan pengawasan yang ketat.
2. Tingkat Keberhasilan Pemijahan
Tingkat keberhasilan adalah perbedaan penting lainnya antara pemijahan alami dan buatan. Dalam pemijahan alami, keberhasilan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti suhu air, kualitas air, serta nutrisi yang tersedia.
Berdasarkan buku Teknik Pemijahan Ikan Air Tawar, Sugiono, 2020:42, pemijahan alami cenderung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah karena lebih bergantung pada kondisi alam yang mungkin sulit diatur.
ADVERTISEMENT
Pemijahan buatan, di sisi lain, memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi karena lingkungan dapat dikendalikan.
Dengan memberikan hormon dan menciptakan kondisi yang ideal, pemijahan buatan memungkinkan pengaturan waktu dan jumlah telur yang dihasilkan, sehingga lebih efisien dan dapat menghasilkan lebih banyak larva ikan dalam waktu yang lebih singkat.
3. Kebutuhan Biaya dan Peralatan
Perbedaan terakhir dalam pemijahan alami dan buatan adalah kebutuhan biaya dan peralatan. Pemijahan alami tidak memerlukan peralatan canggih, hanya kolam atau habitat yang sesuai dengan ikan.
Biaya pemijahan alami cenderung lebih rendah karena tidak melibatkan teknologi atau intervensi berbiaya tinggi.
Sebaliknya, pemijahan buatan memerlukan peralatan khusus seperti alat suntik hormon, inkubator, dan kolam khusus untuk pemijahan.
Meskipun biaya awal lebih tinggi, hasil yang diperoleh sering kali lebih banyak dan stabil, membuatnya menjadi pilihan yang efektif bagi petani ikan skala besar.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami perbedaan antara pemijahan alami dan buatan, petani ikan dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan budidaya mereka.
Pemijahan alami lebih sederhana dan ekonomis, sementara pemijahan buatan lebih terkontrol dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. (Haura)