Konten dari Pengguna

3 Rekomendasi Novel di iPusnas yang Wajib Jadi Bacaan Favorit

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 September 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rekomendasi Novel di iPusnas, Pexels//Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rekomendasi Novel di iPusnas, Pexels//Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan perkembangan teknologi yang makin meningkat, Perpustakaan Nasional RI mempersembahkan aplikasi baca online, iPusnas, yang dapat diakses oleh masyarakat umum, termasuk rekomendasi novel di iPusnas.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tentunya memudahkan masyarakat umum dalam mengakses semua bahan bacaan. Seiring berjalannya waktu, iPusnas menyediakan bacaan yang beragam dengan berbagai genre.

Rekomendasi Novel di iPusnas

Ilustrasi Rekomendasi Novel di iPusnas, Unsplash/claudiawolff
Berdasarkan aplikasi iPusnas, berikut adalah rekomendasi novel di iPusnas yang bisa dinikmati hanya dengan telepon genggam saja.

1. Gadis Kretek

Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala menjadi salah satu daftar novel di iPusnas yang mengisahkan tragedi serta romansa kisah cinta Raja dan Jeng Yah. Awalnya, Raja sangat antusias dengan rokok kretek yang dibuat wanita itu.
Popularitas rokok Kretek Gadis makin meningkat ditambah rasa manis dari air liur Jeng Yah yang digunakan untuk perekat kertas rokok. Menjelang kematian Pak Raja, ia menyebutkan nama seorang wanita, namun wanita tersebut bukanlah istrinya.
ADVERTISEMENT
Ketika ketiga anaknya mendengar hal itu, mereka kesal. Tak terkecuali istri sah Raja yang begitu cemburu karena kata-kata yang keluar dari mulut suaminya yang sedang sekarat.
Ketiga anaknya Lebas, Karim, dan Tegar kemudian segera melakukan perjalanan ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah. Dalam perjalanan ini, Lebas, Karim, dan Tegar juga mengikuti pekerjaan ayahnya.
Mereka pun mengungkap beberapa rahasia dan mengetahui asal muasal Kretek Djagad Raja yang menjadi kretek nomor satu di Indonesia.
Setelah bertemu dengan buruh pelinting tua, ternyata Jeng Yah adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal nomor satu di Kota M. Ketiga anak Pak Raja akhirnya mengetahui hubungan romantis ayahnya dengan Jeng Yah.
Kretek Gadis tidak hanya menceritakan kisah cinta dan perjalanan para tokoh yang selama ini menyelimuti mereka.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi juga mengupas perkembangan rokok kretek di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, Jepang, Kemerdekaan Republik Indonesia hingga zaman PKI.

2. Laut Bercerita

Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori masuk dalam daftar novel iPusnas yang menceritakan beberapa bab. Bab pertama novel yang berlatar tahun 1998 ini menceritakan tentang seorang siswa bernama Biru Laut yang diculik oleh kelompok tak dikenal.
Dia dan tiga temannya lainnya dibawa ke tempat asing dan ditahan selama beberapa bulan. Selama disekap, keempat sekawan itu dipukuli, diinterogasi, digantung ditendang, dan disetrum untuk membuat mereka berbicara.
Orang-orang tersebut ingin mengetahui siapa dalang di balik gerakan aktivis dan mahasiswa saat itu. Pada tahun itu, keluarga Wibisono menjalankan kegiatan hari Minggu seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Setelah memasak bersama, sang ayah meletakkan piring untuk empat orang di atas meja: satu untuk dirinya sendiri, satu untuk ibunya, satu untuk putra bungsunya, dan satu unt uk Biru Laut.Meski menunggu lama, Biru Laut tak kunjung muncul.
Dua tahun setelah hilangnya Biru Laut secara misterius, adik Asmara Jati dan Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin Aswin Pradhana berupaya mencari jejak mereka yang hilang. Mereka juga menyelidiki pengalaman dari mereka yang kembali.

3. Cantik Itu Luka

Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan menjadi salah satu novel yang paling banyak dibaca di iPusnas. Dikisahkan seorang wanita bernama Dewi Ayu memiliki kecantikan yang luar biasa.
Karena kecantikannya, Dewi Ayu menjadi seorang pelacur bagi para tentara Belanda dan Jepang. Dewi Ayu akhirnya memiliki 4 orang anak perempuan yang tidak dapat diketahui pasti siapa ayahnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga anaknya berpenampilan secantik Dewi Ayu, namun anak terakhirnya bernasib sebaliknya. Kulitnya berwarna hitam legam, bentuk hidungnya aneh, sehingga akan menimbulkan rasa takut bagi yang melihatnya.
Meski begitu, Dewi Ayu tetap menamai anaknya dengan sebutan Cantik. Dewi Ayu meninggal tak lama setelah Cantik lahir, namun dibangkitkan 21 tahun setelah kematiannya.
Kebangkitan Dewi Ayu mengungkap kutukan dan tragedi yang menimpa keluarganya sejak berakhirnya zaman penjajahan. Novel ini memiliki alur cerita maju mundur, banyak konflik, dan tokoh dengan cerita dan perannya masing-masing.
Silakan baca rekomendasi novel di iPusnas yang menarik untuk dibaca di atas saat sedang bersantai. (Suci)
ADVERTISEMENT