Konten dari Pengguna

3 Tanaman Pangan Semusim untuk Kebutuhan Pangan Berkelanjutan

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
16 November 2024 22:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tanaman pangan semusim. Foto: Pexels.com/Safari Consoler
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanaman pangan semusim. Foto: Pexels.com/Safari Consoler
ADVERTISEMENT
Tanaman pangan semusim memiliki siklus hidup yang singkat, menjadikannya solusi praktis bagi kebutuhan pangan dan pertanian.
ADVERTISEMENT
Jenis tanaman ini sangat penting karena mampu menghasilkan panen dalam waktu 3 hingga 8 bulan, bergantung pada varietasnya.
Tanaman ini tidak hanya efisien tetapi juga memungkinkan petani untuk merotasi tanaman demi menjaga kesuburan tanah.

Tanaman Pangan Semusim

Ilustrasi Tanaman pangan semusim. Foto: Pexels.com/Rajesh S Balouria
Tanaman pangan semusim adalah tanaman yang tumbuh, berkembang, dan mati dalam satu musim tanam. Ciri khasnya adalah siklus hidup yang cepat, dimulai dari berkecambah hingga menghasilkan biji.
Tanaman ini harus ditanam kembali setiap tahun karena tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Berikut adalah contoh tanaman pangan semusim, yang dikutip dari kalsel.kemenag.go.id.

1. Jagung

Jagung merupakan tanaman pangan utama di banyak negara. Tanaman ini membutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan untuk mencapai kematangan.
Jagung sering digunakan sebagai bahan makanan pokok, pakan ternak, dan bahan baku industri.
ADVERTISEMENT
Jagung dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan perawatan minimal, asalkan mendapat pasokan air dan sinar matahari yang cukup.

2. Kedelai

Kedelai adalah sumber protein nabati yang penting dan sangat populer di kalangan masyarakat.
Siklus hidup tanaman kedelai berkisar antara 3 hingga 4 bulan.
Tanaman ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim dan tanah, menjadikannya pilihan ideal untuk pertanian di wilayah tropis maupun subtropis.
Selain itu, kedelai juga berkontribusi pada perbaikan kesuburan tanah karena kemampuan akarnya untuk mengikat nitrogen.

3. Singkong

Singkong memiliki waktu panen yang lebih panjang dibandingkan jagung dan kedelai, yaitu sekitar 6 hingga 8 bulan.
Namun, singkong dikenal tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh di tanah yang kurang subur.
Kandungan karbohidratnya yang tinggi menjadikannya salah satu sumber energi utama di banyak negara berkembang. Bagian daunnya juga sering dimanfaatkan sebagai sayuran.
ADVERTISEMENT
Tanaman ini memberikan banyak keuntungan bagi petani. Salah satunya adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, karena setiap tahun dapat dilakukan pergantian jenis tanaman yang berbeda.
Rotasi tanaman seperti ini memungkinkan tanah tetap subur, menghindari kelelahan tanah, dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan.
Misalnya, tanaman kedelai bisa ditanam setelah panen jagung, dan sebaliknya, memberikan manfaat ganda tanpa mengurangi hasil.
Tanaman pangan semusim adalah pilihan yang ideal untuk mendukung ketahanan pangan.
Dengan waktu panen yang relatif singkat dan siklus hidup yang cepat, mereka menawarkan hasil yang dapat diperoleh dalam waktu singkat, memberikan kontribusi penting dalam sistem pertanian yang berkelanjutan. (Shofia)