Konten dari Pengguna

4 Jenis Cacing Tanah untuk Budidaya yang Maksimal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
15 Februari 2025 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi 4 Jenis Cacing Tanah untuk Budidaya yang Maksimal, Pexels/Sippakorn Yamkasikorn
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 4 Jenis Cacing Tanah untuk Budidaya yang Maksimal, Pexels/Sippakorn Yamkasikorn
ADVERTISEMENT
Jenis cacing tanah untuk budidaya umumnya dipilih berdasarkan kemampuan reproduksi yang tinggi dan efektivitas dalam menguraikan bahan organik.
ADVERTISEMENT
Cacing ini berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah dengan menghasilkan kascing yang kaya nutrisi. Budidayanya dapat dilakukan di berbagai media seperti tanah gembur, kompos, atau serasah daun, asalkan kelembapan dan kadar nutrisi terjaga.
Dengan perawatan yang tepat, cacing tanah dapat berkembang biak dengan cepat dan memberikan manfaat baik secara ekologis maupun ekonomis.

Jenis Cacing Tanah untuk Budidaya

Ilustrasi 4 Jenis Cacing Tanah untuk Budidaya, Pexels/Helena Lopes
Mengutip dari trees.com, berikut beberapa jenis cacing tanah untuk budidaya yang maksimal.

1. Lumbricus Rubellus

Cacing ini memiliki panjang tubuh antara 7,5 hingga 9 cm dengan warna merah kecokelatan. Gerakannya lebih lambat dibandingkan jenis cacing lainnya, berbentuk pipih, dan memiliki ekor tumpul berwarna kekuningan.
Lumbricus Rubellus sering dibudidayakan karena kandungan proteinnya yang tinggi, menjadikannya bahan pakan ternak dan ikan yang berkualitas. Selain itu, cacing ini juga berperan dalam proses pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan dan limbah organik.
ADVERTISEMENT

2. African Night Crawler (ANC)

Cacing ini memiliki karakteristik mirip dengan Lumbricus Rubellus namun ukurannya lebih panjang, bisa mencapai hingga 35 cm. Tubuhnya berwarna merah kecokelatan dengan bentuk pipih dan ekor berwarna lebih pucat.
ANC memiliki kemampuan tinggi dalam menguraikan bahan organik, sehingga sering digunakan dalam produksi pupuk kompos.
Selain itu, cacing ini mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan, menjadikannya pilihan populer bagi peternak cacing.

3. Perionyx Excavatus

Cacing ini memiliki panjang sekitar 20 hingga 25 cm dan dikenal sangat lincah. Warna tubuhnya merah dengan cokelat kebiruan, serta memiliki daya reproduksi yang sangat cepat.
Perionyx Excavatus sering dibudidayakan untuk produksi pupuk organik dan digunakan sebagai umpan ikan. Namun, cacing ini lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga perlu pengelolaan yang baik dalam budidayanya.
ADVERTISEMENT

4. Eisenia Fetida (Cacing Tiger)

Cacing ini memiliki panjang tubuh maksimal hingga 10 cm dan berbentuk silindris dengan ekor tumpul berwarna kuning.
Eisenia Fetida dikenal sebagai cacing yang rakus dalam mengonsumsi bahan organik, sehingga sering dimanfaatkan dalam proses vermikompos. Kemampuannya berkembang biak dengan cepat menjadikannya salah satu pilihan utama bagi peternak cacing tanah.
Itulah beberapa jenis cacing tanah untuk budidaya yang maksimal.