Konten dari Pengguna

4 Jenis Pupuk yang Memiliki Sifat Higroskopis untuk Tanaman

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
25 Juli 2024 23:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis pupuk yang memiliki sifat higroskopis, sumber foto: Balazs Simon by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis pupuk yang memiliki sifat higroskopis, sumber foto: Balazs Simon by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pupuk yang memiliki sifat higroskopis sangat dibutuhkan untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman. Jenis pupuk yang memiliki sifat higroskopis salah satunya adalah pupuk urea yang sering digunakan pada tanaman.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, pupuk yang bersifat higroskopis dapat menyerap atau mengikat uap air dari udara bebas. Karena itu, pupuk ini mudah mencair apabila diletakkan di tempat terbuka sebab sangat cepat mengikat uap air.
Dikutip dari buku Pupuk dan Pemupukan karya Nur Indah Mansyur, Eko Hary Pudjiwati, dan Aditya Murtilaksono, di bawah ini terdapat beberapa pupuk tanaman yang memiliki sifat higroskopis.

Jenis Pupuk yang Memiliki Sifat Higroskopis

Ilustrasi jenis pupuk yang memiliki sifat higroskopis, sumber foto: Nirjon Nakib by pexels.com
Pupuk kimia termasuk pupuk yang paling diminati di bidang pertanian karena memiliki beragam keunggulan, seperti pupuk dengan sifat higroskopis. Pupuk higroskopis cenderung mudah diaplikasikan dan cepat larut tanpa mengalami proses dekomposisi. Berikut adalah jenis-jenis pupuknya.

1. Pupuk ZA

Jenis yang pertama ada pupuk ZA, terbuat dari asam sulfat (S) dan gas amonium (NH) yang sering disebut somonium sulfat. Pupuk ini memiliki bentuk seperti kristal dengan warna putih, abu-abu, biru, merah muda, dan kuning.
ADVERTISEMENT
Banyak petani yang tertarik menggunakan pupuk ini karena bersifat higroskopis atau mudah menyerap air. Namun, pupuk ZA lebih cocok digunakan sebagai pupuk dasar karena memiliki reaksi yang tergolong lambat.

2. Pupuk Urea

Jika ingin menggunakan pupuk yang bersifat higroskopis dengan reaksi sedikit asam, pupuk urea adalah pilihan terbaik. Pupuk yang terbuat dari campuran gas amonia (NH3) dengan gas karbon dioksida (CO2) ini baik untuk pertumbuhan tanaman.

3. KCL (Potassium Chloride)

Selanjutnya, ada pupuk KCL yang terbuat dari ekstrak mineral kalium dengan bentuk serbuk berwarna merah. KCL memiliki reaksi netral hingga asam sehingga bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun tambahan.

4. NPK PHONSKA (Nitrogen Fosfat-Kalium)

NPK PHONSKA merupakan pupuk yang bersifat higroskopis berwarna merah muda sehingga lebih mudah diserap tanaman. Pupuk ini cocok digunakan sebagai pupuk utama dan sekunder karena memiliki reaksi netral untuk berbagai jenis tanah.
ADVERTISEMENT
Jenis pupuk yang memiliki sifat higroskopis tersebut bisa dijadikan rekomendasi terbaik untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk dengan sifat higroskopis bisa meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman.(DSI)