Konten dari Pengguna

4 Perbedaan antara Humus dan Kompos, Mana yang Tepat?

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
11 November 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan antara humus dan kompos. Pexels/Annija U.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan antara humus dan kompos. Pexels/Annija U.
ADVERTISEMENT
Perbedaan antara humus dan kompos seringkali menjadi pertanyaan bagi para pemula dalam bidang pertanian dan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Keduanya dikenal sebagai bahan organik yang mengandung banyak nutrisi dan bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tanah. Lalu, apa yang membedakan antara humus dan kompos?

Perbedaan antara Humus dan Kompos

Ilustrasi perbedaan antara humus dan kompos. Pexels/Ron Lanch.
Meskipun keduanya memengaruhi kesuburan tanah dan tanaman, terdapat beberapa perbedaan antara humus dan kompos yang perlu diketahui berikut ini:

1. Proses pembentukan

Perbedaan utama antara humus dan kompos terletak pada proses pembentukannya.
Mengutip dari faperta.umsu.ac.id, humus merupakan hasil alami dari proses dekomposisi bahan organik yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Humus terbentuk melalui penguraian bahan-bahan seperti daun, ranting, dan sisa-sisa tumbuhan lain yang telah mati, serta diproses oleh mikroorganisme dalam tanah.
Karena pembentukannya membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga berabad-abad, humus sangat sulit untuk diproduksi secara buatan.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kompos adalah hasil dari dekomposisi yang dipercepat oleh campur tangan manusia. Proses pembuatan kompos biasanya melibatkan tumpukan bahan organik seperti sisa-sisa dapur, dedaunan, dan kotoran hewan.
Dalam waktu sekitar 2 hingga 6 bulan, bahan organik tersebut sudah terurai menjadi kompos yang siap digunakan.
Proses ini membuat kompos lebih mudah diproduksi dan diakses bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kesuburan tanahnya.

2. Kandungan Nutrisi

Humus tidak hanya mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, tetapi juga mengandung senyawa organik seperti asam humat dan fulvat.
Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah, mempertahankan kelembapan, serta meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan nutrisi.
Namun, nutrisi yang terdapat pada humus dilepaskan secara lambat sehingga manfaatnya terlihat dalam jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kompos mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang cepat diserap oleh tanaman.
Karena proses pembuatannya melibatkan bahan organik yang telah dipilih dan diatur, kompos lebih terkonsentrasi pada nutrisi-nutrisi esensial yang dapat langsung mendukung pertumbuhan tanaman.
Meski begitu, kompos tidak mengandung senyawa kompleks seperti asam humat dan fulvat sehingga pengaruhnya terhadap struktur tanah mungkin tidak sekuat humus dalam jangka panjang.

3. Tekstur dan warna

Dari segi tekstur dan warna, humus memiliki tekstur yang sangat halus dan cenderung gelap, bahkan mendekati warna hitam. Hal ini disebabkan oleh proses dekomposisi yang sangat lama sehingga menghasilkan materi organik yang terurai secara sempurna.
Karena warna dan teksturnya yang seperti ini, humus sangat baik dalam menahan kelembapan dan membantu tanah menjadi lebih gembur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kompos memiliki tekstur yang lebih kasar dan warna yang lebih cerah, seperti cokelat tua.
Proses dekomposisi yang cepat pada kompos tidak sepenuhnya menghancurkan bahan-bahan organik sehingga sisa-sisa dedaunan atau serat tumbuhan masih sering terlihat di dalamnya.
Tekstur kompos yang masih cukup kasar ini memungkinkan adanya ruang udara di dalam tanah yang sangat berguna untuk mengoptimalkan sirkulasi oksigen bagi akar tanaman.

4. Efek jangka panjang pada tanah

Perbedaan lain yang signifikan antara humus dan kompos adalah dampaknya terhadap tanah dalam jangka panjang. Humus dapat bertahan dalam tanah selama bertahun-tahun karena proses pembentukannya yang alami dan lambat.
Humus membantu menjaga stabilitas struktur tanah dan secara konsisten menyediakan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme.
Hal itu membuat kondisi tanah tetap subur dan sehat dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kompos cenderung memiliki efek yang lebih cepat tetapi kurang tahan lama dibandingkan humus.
Karena nutrisi dalam kompos lebih cepat diserap oleh tanaman, kompos perlu ditambahkan kembali secara berkala.
Meskipun demikian, kompos tetap efektif dalam memberikan unsur hara dan membantu meningkatkan kualitas tanah dengan cepat. Kompos sangat cocok digunakan untuk tanaman yang membutuhkan nutrisi dalam jangka pendek.
Itulah 4 perbedaan antara humus dan kompos yang perlu diketahui. Semoga membantu! (rudin)