Konten dari Pengguna

4 Perbedaan Sepeda Gravel dan Cyclocross, Pahami agar Tidak Keliru

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
5 September 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perbedaan Sepeda Gravel dan Cyclocross, Unsplash/Markus Spiske
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perbedaan Sepeda Gravel dan Cyclocross, Unsplash/Markus Spiske
ADVERTISEMENT
Dengan semakin maraknya kegiatan bersepeda, pesepeda perlu memahami perbedaan sepeda gravel dan cyclocross. Kedua jenis sepeda ini sedang banyak diminati.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, sepeda cyclocross sangat cocok untuk melaju kencang di sepanjang lintasan balap cyclocross yang mulus. Sementara sepeda gravel dioptimalkan untuk petualangan bersepeda sepanjang hari di medan yang berbeda-beda (campuran).

Perbedaan Sepeda Gravel dan Cyclocross

Ilustrasi Perbedaan Sepeda Gravel dan Cyclocross, Unsplash/Markus Spiske
Mengutip situs canyon.com, inilah sejumlah perbedaan sepeda gravel dan cyclocross.

1. Geometri

Sepeda gravel menggabungkan top tube yang lebih pendek dengan head tube yang lebih panjang, sehingga menghasilkan posisi yang lebih tegak dan nyaman daripada road bike.
Posisi ini lebih nyaman untuk berkendara jarak jauh. Nilai stack-to-reach-nya berkisar antara dari 1,5 hingga 1,65, tergantung pabrikannya.
Sementara pada sepeda cyclocross, top tube dan head tube diperpendek dengan sedikit kenaikan sadel.
Ground clearance dan under bracket pada sepeda ini juga lebih tinggi, sehingga juga menaikkan pusat gravitasi sepeda secara keseluruhan. Nilai stack-to-reach-nya berkisar antara 1,5 hingga 1,35, sehingga sangat sporty.
ADVERTISEMENT

2. Ban

Ban sepeda gravel memiliki tapak dengan lebar yang bervariasi dari 28 mm hingga 45 mm. Ukuran standar untuk pelek jenis sepeda ini adalah 28 inci (700c). Namun, beberapa pabrikan juga melengkapi sepeda gravel dengan pelek berukuran 27,5 inci (650b).
Sementara bank sepeda cyclocross memiliki pola tapak dengan lebar 32 mm hingga 35 mm, sehingga memberikan cengkeraman optimal di berbagai medan.
Untuk balap cyclocross sendiri, lebar ban dibatasi hingga maksimal 33 mm. Pelek jenis sepeda ini berukuran 28 inci (700c).

3. Perlengkapan

Sepeda gravel dilengkapi rak bagasi, yang menjadikannya sepeda yang ideal untuk touring di berbagai cuaca. Beberapa pabrikan juga melengkapi sepeda gravel dengan lampu dan dinamo hub.
Sementara sepeda cyclocross hadir dengan pelindung lumpur. Tempat pemasangan untuk rak bagasi biasanya tidak tersedia.
ADVERTISEMENT

4. Sistem Transmisi

Sepeda gravel menawarkan rangkaian gigi yang lengkap: gigi sepeda jalan raya klasik 2×11-speed dengan compact crank 50/34 dan sub-compact gearing 2×11-speed dengan 46/36 atau bahkan lebih kecil.
Tersedia pula sistem transmisi satu-per-satu (1x) yang kian populer, seperti SRAM Rival atau Force 1×11. Selain itu, gigi 12-speed kini tersedia untuk sepeda gravel.
Sementara sepeda cyclocross tidak mungkin menggunakan high gears, melainkan rasio gigi yang lebih kecil dengan gigi yang bergradasi halus.
Dengan dua rantai depan, 46/36, 44/34 dan 42/32 adalah opsi yang umum. Di roda belakang, ada cassete 11-28 atau 11-32 biasanya ditemukan.
Single cranks (engkol tunggal) juga digunakan sepeda cyclocross guna mengurangi berat, sehingga meminimalkan kemungkinan rantai jatuh.
Setelah mengetahui perbedaan sepeda gravel dan cyclocross, pilihlah sepeda yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.
ADVERTISEMENT