4 Risiko Ternak Belut yang Wajib Diwaspadai

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
7 Maret 2024 22:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ternak belut. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ternak belut. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ternak belut merupakan salah satu usaha yang menjanjikan bagi para peternak di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, seperti halnya usaha peternakan lainnya, terdapat juga beberapa risiko ternak belut yang perlu diwaspadai agar produksi tidak terganggu. Apa saja? Simak selengkapnya di sini.

Sekilas tentang belut

ilustrasi ternak belut. Sumber foto: Pexels
Mengutip situs dkpp.bulelengkab.go.id, ada tiga jenis belut di Indonesia, tetapi yang paling dikenal adalah belut sawah dan belut rawa.
Belut sawah, yang memiliki nama latin Monopterus albus Zuieuw, sering ditemukan di sawah dengan ciri fisik kulit lebih terang, mata kecil, dan ukuran kecil.
Sementara itu, belut rawa, atau Sybranchus bengalensis Mcclell, hidup di tempat dengan air lebih tinggi dan lumpur yang sedikit.
Belut rawa memiliki badan yang lebih panjang dan ramping dibandingkan belut sawah, dengan warna yang lebih gelap dan ukuran yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Belut kali atau muara, yang memiliki nama latin Macrotema caligans Cant, hidup di muara sungai. Ciri fisiknya termasuk kepala bulat, gigi yang runcing, dan lipatan insang yang lebih banyak.

Berbagai Risiko Ternak Belut

Berikut ini adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh para peternak dalam membudidayakannya.

1. Serangan Protozoa

Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan penyakit pada belut.
Serangan protozoa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada belut, seperti infeksi saluran pencernaan atau gangguan pernafasan.
Hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, penurunan produksi dan kematian massal pada populasi belut.

2. Serangan Jamur

Jamur merupakan salah satu masalah umum yang dihadapi oleh peternak belut. Serangan jamur dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh belut, seperti kulit, insang, atau organ dalam.
ADVERTISEMENT
Jamur dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan belut, serta meningkatkan risiko infeksi bakteri dan protozoa.

3. Serangan Hama Predator

Hama predator seperti ular, burung, dan tikus merupakan ancaman serius bagi peternak belut. Mereka dapat memangsa belut secara langsung atau merusak fasilitas kolam ternak.
Serangan hama predator dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi peternak, baik dari segi produksi maupun finansial.

4. Fluktuasi Harga

Fluktuasi harga merupakan risiko ekonomi yang perlu diperhitungkan oleh para peternak belut.
Harga belut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti permintaan pasar, musim, dan kondisi ekonomi global.
Fluktuasi harga yang tidak terduga dapat menyebabkan ketidakstabilan pendapatan bagi peternak belut, sehingga perlu adanya strategi manajemen risiko yang baik.
Itulah berbagai risiko ternak belut yang perlu diwaspadai para peternaknya.
ADVERTISEMENT
Meskipun ternak belut menawarkan potensi keuntungan yang besar bagi para peternak, namun risiko-risiko yang dihadapi juga tidak bisa diabaikan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengelola risiko tersebut agar usaha ternak belut dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan. (AZS)