Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Ciri Telur Murai Batu Isi agar Tidak Salah saat Penetasan
29 April 2025 22:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ciri telur murai batu isi dapat dikenali melalui beberapa tanda fisik yang bisa diamati secara langsung, terutama oleh para penangkar berpengalaman.
ADVERTISEMENT
Mengetahui ciri-ciri ini sangat penting bagi penangkar agar dapat memisahkan telur yang berpotensi menetas dari yang tidak, sehingga proses penetasan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Ciri Telur Murai Batu Isi agar Tidak Salah saat Penetasan
Mengenali ciri telur murai batu isi menjadi keterampilan dasar yang sangat berguna dalam proses penangkaran.
Bagi para penangkar murai batu, mengetahui apakah telur yang dierami berisi atau tidak merupakan hal penting agar proses penetasan berjalan dengan efisien.
1. Warna dan Tekstur Kulit Telur
Telur murai batu yang berisi biasanya memiliki warna cangkang yang lebih merata dan agak gelap dibandingkan telur kosong. Teksturnya juga cenderung sedikit lebih padat dan kuat ketika disentuh, meskipun hal ini tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan.
Perubahan warna ini disebabkan oleh perkembangan embrio di dalamnya, yang mempengaruhi penampakan fisik dari luar.
ADVERTISEMENT
2. Berat Telur Lebih Padat
Secara umum, telur yang berisi terasa sedikit lebih berat daripada telur kosong jika dipegang dan dibandingkan.
Meski selisihnya sangat tipis, penangkar yang berpengalaman bisa membedakan hal ini hanya dengan menggenggamnya. Namun, metode ini tetap bersifat subjektif dan sebaiknya didukung dengan cara lain.
3. Diteropong dengan Senter (Candling)
Metode paling akurat untuk mengetahui apakah telur murai batu berisi yang dikutip dari YouTube Kicau Prestasi adalah dengan meneropongnya menggunakan cahaya (candling).
Teknik ini dilakukan dengan menyinari telur menggunakan senter kecil di ruangan gelap, biasanya pada usia pengeraman 6-7 hari.
Jika telur berisi, akan terlihat serat-serat darah atau bayangan embrio yang mulai berkembang di dalamnya. Sebaliknya, telur kosong akan tampak terang dan jernih, tanpa bayangan apa pun.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Berbau atau Mengandung Cairan Keruh
Telur yang kosong dan telah lama dierami kadang mulai mengeluarkan bau tidak sedap atau tampak mengandung cairan yang keruh saat diteropong.
Ini menandakan telur tersebut tidak layak tetas dan sebaiknya segera dipisahkan agar tidak memengaruhi telur lainnya yang sehat.
5. Posisi dan Perilaku Induk
Meskipun bukan ciri langsung pada telur, perilaku indukan juga bisa memberikan petunjuk. Jika induk murai terlihat sangat protektif terhadap telur tertentu atau lebih sering berada di sarang tanpa jeda panjang, bisa jadi sedang mengerami telur yang berisi.
Namun, hal ini tetap perlu dikonfirmasi dengan metode peneropongan.
Ciri telur murai batu isi menjadi acuan penting bagi para penangkar untuk memastikan proses penetasan berjalan dengan baik dan tidak terbuang sia-sia.
Dengan mengenali tanda-tandanya diatas, penangkar dapat segera memisahkan telur yang layak tetas dari yang kosong. (shr)
ADVERTISEMENT