Konten dari Pengguna

5 Fungisida yang Boleh Dicampur

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
4 Desember 2024 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fungisida yang Boleh Dicampur, Foto:Unsplash/novita ramadhani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fungisida yang Boleh Dicampur, Foto:Unsplash/novita ramadhani
ADVERTISEMENT
Fungisida yang boleh dicampur merupakan topik penting dalam dunia pertanian, terutama bagi para petani yang ingin mengoptimalkan perlindungan tanaman mereka.
ADVERTISEMENT
Penggunaan fungisida yang tepat dapat membantu mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur, namun tidak semua jenis fungisida dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya.
Beberapa fungisida aman dicampur untuk meningkatkan efektivitasnya, sementara yang lainnya justru dapat menimbulkan reaksi yang merugikan jika dicampurkan.

Fungisida yang Boleh Dicampur

Ilustrasi Fungisida yang Boleh Dicampur, Foto:Unsplash/Daffa Zulkananta
Dikutip dari laman holtikultura.pertanian.go.id, fungisida yang boleh dicampur merupakan pilihan penting dalam pertanian untuk memastikan tanaman terlindung dari berbagai penyakit jamur.
Mencampur fungisida dengan bahan kimia lain dapat meningkatkan efektivitas pengendalian hama dan penyakit, namun tidak semua fungisida aman dicampur.
Beberapa kombinasi dapat mengurangi efektivitasnya atau bahkan merusak tanaman. Berikut adalah lima fungisida yang aman dicampur dan sering digunakan untuk perlindungan tanaman yang lebih baik.
ADVERTISEMENT

Mancozeb

Mancozeb adalah fungisida yang sering digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur pada tanaman seperti busuk akar dan bercak daun.
Fungisida ini dapat dicampur dengan insektisida berbahan aktif tertentu, seperti dimethoate, yang membantu pengendalian hama secara bersamaan. Campuran ini banyak digunakan pada tanaman sayuran dan buah-buahan.

Chlorothalonil

Fungisida berbasis chlorothalonil dapat dicampur dengan insektisida seperti permethrin untuk melawan penyakit jamur pada tanaman tomat, cabai, dan kentang.
Kombinasi ini juga dapat digunakan bersama herbisida tertentu untuk mengendalikan gulma serta penyakit jamur.

Azoxystrobin

Azoxystrobin adalah fungisida sistemik yang memberikan perlindungan jangka panjang terhadap jamur.
Fungisida ini aman dicampur dengan insektisida seperti imidacloprid untuk melawan hama dan penyakit pada tanaman padi dan gandum, memberikan perlindungan ganda.

Trifloxystrobin

Trifloxystrobin juga efektif dalam mengendalikan penyakit jamur pada tanaman buah dan sayuran. Campuran dengan insektisida seperti dimethoate atau fipronil dapat membantu melawan hama seperti kutu dan ulat, yang sering menyerang tanaman hortikultura.
ADVERTISEMENT

Tebuconazole

Tebuconazole adalah fungisida sistemik yang digunakan untuk mengatasi penyakit jamur pada berbagai tanaman. Fungisida ini dapat dicampur dengan insektisida seperti chlorpyrifos untuk mengendalikan hama tanaman jagung dan kedelai.
Campuran ini membantu tanaman tetap sehat dari hama dan penyakit.
Fungisida yang boleh dicampur memang dapat memberikan perlindungan tanaman yang lebih maksimal jika digunakan dengan tepat. Namun, penting untuk selalu mengikuti petunjuk pada label produk dan melakukan uji coba untuk menghindari reaksi yang merugikan.
Penggunaan kombinasi fungisida yang tepat dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal tanpa merusak tanaman atau lingkungan. (DANI)