Konten dari Pengguna

5 Istilah dalam Videografi yang Wajib Diketahui oleh Pemula

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
19 Agustus 2023 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi istilah dalam videografi. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi istilah dalam videografi. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Istilah dalam videografi wajib diketahui bagi pemula yang ingin mendalami videografi di era digital. Videografi sendiri merupakan seni atau ilmu dalam pembuatan film atau video.
ADVERTISEMENT
Dalam era digital, teknologi telah mengubah cara memproduksi, mengedit, dan mengekspos video. Berikut ini penjabaran beberapa istilah dalam videografi.

Istilah dalam Videografi yang Wajib Diketahui

Ilustrasi istilah dalam videografi. Sumber foto: Unsplash
Videografi awalnya muncul tahun 1800-an dengan eksperimen awal untuk merekam gambar bergerak. Istilah-istilah, seperti kinetoscope (1888) dan cinématographe (1895) muncul pada masa ini. Keduanya merupakan alat-alat yang digunakan untuk merekam dan memutar gambar bergerak pada masa itu.
Istilah dalam videografi salah satunya adalah storyboard, yaitu rangkaian gambar yang akan menentukan alur cerita dalam video. Seiring perkembangannya, berikut beberapa istilah videografi lainnya yang patut diketahui:

1. Resolusi Video

Resolusi video mengacu pada jumlah piksel yang digunakan dalam rekaman video. Dalam era digital, perkembangan resolusi video awalnya, yakni Standart Definition (SD) yang memiliki resolusi 720 x 480 piksel.
ADVERTISEMENT
Kemudian, muncul resolusi tinggi atau High Definition (HD) dengan 1920 x 1080 piksel. Hingga setelahnya, muncul istilah Ultra High Definition (UHD) atau 4K dengan 3840 x 2160 piksel. Bahkan, saat ini kita telah melihat resolusi 8K dengan 7680 x 4320 piksel.

2. Frame Rate

Frame rate mengacu pada jumlah gambar yang muncul per detik yang terekam dalam video. Standar umum videografi era digital adalah 24 fps (frame per second) untuk menciptakan efek sinematik.
Namun, juga ada 30 fps untuk menghasilkan tampilan video yang lebih halus, 60 fps untuk video yang sangat halus, dan bahkan frame rate lebih tinggi untuk slow motion, seperti 120 fps atau 240 fps.

3. Depth of Field

Dikutip dari situs eaglevideo.com, kedalaman bidang atau dikenal dengan depth of field adalah seberapa banyak area dalam sebuah gambar yang tampak tajam.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia videografi, penggunaan lensa dengan aperture yang dapat diatur secara manual memungkinkan pembuat video bisa mengendalikan depth of field dengan lebih baik. Selain itu, penggunaannya juga bisa menciptakan efek fokus selektif yang dramatis.

4. ISO

ISO dalam videografi adalah istilah yang mengacu pada kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya rendah, tetapi dapat menghasilkan noise pada gambar.

5. Chroma Keying (Green Screen)

Istilah ini mengacu pada teknik penghapusan latar belakang hijau atau biru dari rekaman, kemudian diganti dengan gambar atau latar belakang lain.
Itulah beberapa istilah dalam videografi yang wajib diketahui oleh pemula. (Ida)