Konten dari Pengguna

5 Jenis Kain Tradisional Selain Batik yang Unik dan Indah

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
9 Juni 2024 22:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis kain tradisional selain batik. Foto: Aditya Wardhana/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis kain tradisional selain batik. Foto: Aditya Wardhana/Unsplash
ADVERTISEMENT
Jenis kain tradisional selain batik, yaitu kain ulos khas Batak, kain songket palembang, hingga kain jomok yang terbuat dari bahan tidak biasa. Setiap jenis kain memiliki motif dan keunikan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Simak penjelasan selengkapnya mengenai jenis kain tradisional selain batik melalui ulasan ini.

Jenis Kain Tradisional Selain Batik

Ilustrasi jenis kain tradisional selain batik. Foto: Wafieq Akmal/Unsplash
Melansir ditsmp.kemdikbud.go.id, Indonesia adalah negara yang kaya kesenian serta budaya, termasuk juga kain tradisional. Batik merupakan kain Indonesia yang masih populer dan dikenal oleh banyak orang.
Pembuatan kain batik dilakukan dengan berbagai teknik. Mulai dari canting tulis, cap, sampai printing. Akan tetapi, rupanya kain tradisional bukan batik saja. Masih ada jenis kain lainnya yang tidak kalah indah dan memikat.
Lantas, apa saja jenis kain tradisional selain batik yang unik serta populer? Berikut ulasannya.

1. Kain Songket Palembang

Songket palembang merupakan jenis kain tradisional khas Bumi Sriwijaya. Songket juga telah diresmikan menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Indonesia sejak 2013.
ADVERTISEMENT
Berasal dari kata “sungkit” yang berarti mengait, penamaan kain diambil dari metode pembuatannya yang dilakukan dengan menjalin benang sutera berwarna dengan benang emas.
Kain ini banyak digunakan oleh masyarakat Palembang untuk berbagai acara. Sebagai contoh, sunatan sampai pernikahan.
Selain songket palembang, ada pula jenis kain songket lainnya, yaitu songket sambas (Kalimantan) dan songket pandai sikek (Minangkabau, Sumatra Barat).

2. Kain Jomok

Berikutnya, ada kain jomok yang berasal dari suku Dayak, Kalimantan Timur. Terbuat dari kulit kayu, proses pembuatan kain ini terbilang sederhana. Kendati demikian, soal ketahanan, kain jomok relatif awet serta tahan lama.
Bahan pembuatan kain ini berasal dari pohon jomok yang mempunyai akar tunggang serta kulit tebal. Mulanya, kain jomok hanya dipakai oleh suku Dayak secara terbatas, tetapi hingga saat ini masih terus diproduksi.
ADVERTISEMENT

3. Kain Ulos

Ulos adalah kain tradisional khas Batak yang dibuat memakai alat tenun. Tiap jenis ulos memiliki makna yang penting. Masyarakat Batak biasa memakainya dalam acara-acara khusus, seperti pernikahan, kematian, hingga kelahiran.
Kain ini tidak boleh digunakan sembarang, tetapi ada aturan yang harus dipatuhi. Beberapa di antaranya adalah ulos harus diberikan pada generasi penerus, misalnya dari orang tua pada anak. Lalu, kain yang diberikan wajib sesuai peruntukan juga fungsinya.

4. Kain Lurik

Kain lurik berasal dari Yogyakarta. Sesuai namanya, motif kain ini didominasi oleh garis serta kotak. Pemakaian kain lurik mulanya sebagai alat menggendong bayi atau kemben bagi wanita.
Akan tetapi, saat ini, peruntukannya semakin meluas. Lurik banyak dikenakan saat upacara adat, seperti mitoni, labuhan, bahkan kerap digunakan sebagai pakaian sehari-hari.
ADVERTISEMENT

5. Kain Tenun Sumba

Kain tenun sumba mempunyai harga yang cukup tinggi sebab proses pembuatan yang memakan waktu cukup lama, yaitu antara 3-8 bulan. Terdapat makna di setiap helai kain tenun sumba. Kain ini selalu dipakai dalam upacara adat, bahkan sebagian menggunakannya untuk busana sehari-hari.
Itulah jenis kain tradisional selain batik yang cocok untuk digunakan pada momen khusus atau hari biasa. Selain yang sudah disebutkan, masih ada jenis kain lainnya yang tak kalah cantik. Sebut saja, kain endek khas Bali dan kain tating yang biasa dipakai wanita Dayak Desa. (DN)