news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

5 Penyakit Burung Puyuh yang Harus Diwaspadai

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
13 Maret 2024 21:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyakit Burung Puyuh. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyakit Burung Puyuh. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Penyakit burung puyuh menjadi hal yang harus diwaspadai dan segera diatasi oleh para peternak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kitab Lengkap Merawat Hewan Kesayangan oleh Nabari Tarigan dan Sylvia, burung puyuh termasuk dalam famili Galinaceum dengan ukuran kecil, gemuk, dan lincah. Jenis burung satu ini banyak dipelihara penghobi karena berbagai kelebihannya.
Sayangnya, burung puyuh dapat terpapar berbagai penyakit yang dapat menurunkan produktivitasnya. Apa saja penyakit tersebut?

Penyakit Burung Puyuh

Ilustrasi Penyakit Burung Puyuh. Sumber: Unsplash
Berikut ini berbagai penyakit burung puyuh yang harus diwaspadai:

1. Aspergillosis

Penyakit aspergillosis disebabkan oleh cendawan yang bernama Aspergillus fumigatus. Perkembangannya akan bertumbuh pesat apabila lingkungan sekitar burung puyuh kotor.
Burung puyuh yang terkena penyakit aspergillosis menunjukkan gejala berupa gangguan pernapasan, berlendir, serta tidak nafsu makan.

2. Snot

Penyakit burung puyuh berikutnya adalah snot. Penyakit satu ini tergolong cukup sulit diobati dengan proses penularan yang sangat cepat.
ADVERTISEMENT
Gejala dari penyakit snot adalah nafsu makan menurun, lesu, mengeluarkan suara ngorok, terdapat ingus, serta mata membengkak.

3. Radang Usus

Bakteri Quail enteritis dapat menyebabkan infeksi usus burung puyuh akibat pakan tidak berkualitas serta lingkungan kotor. Burung puyuh yang terkena penyakit ini dapat menyebabkan unggas menjadi malas bergerak, tidak nafsu makan, dan lesu.
Penularan penyakit radang usus dapat bergerak sangat cepat karena dapat tumbuh di wadah makan dan minum yang sudah terkontaminasi feses. Inilah mengapa, peternak harus segera memisahkan burung puyuh yang terinfeksi.

4. Tetelo

Penyakit burung puyuh berikutnya adalah tetelo. Penyakit satu ini menjadi penyakit sangat umum yang menyerang berbagai unggas. Mulai dari bebek, ayam, sampai burung puyuh dengan penyebab berkembangnya virus yang sangat cepat.
ADVERTISEMENT
Gejala awal dari penyakit tetelo adalah burung puyuh mengalami batuk, ngorok, bersin, susah bernapas, dan selalu mengantuk. Apabila penyakit ini sudah parah, burung puyuh dapat lumpuh sampai berak berdarah.

5. Berak Kapur

Sesuai dengan namanya, burung puyuh yang mengalami penyakit berak kapur akan mengeluarkan kotoran berwarna putih. Selain itu, burung puyuh juga tidak nafsu makan dan lemas.
Adapun penyebab utama dari berak kapur adalah bakteri Salmonella pullorum akibat lingkungan yang kotor.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai penyakit burung puyuh yang harus diwaspadai para peternak.(LAU)