Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Penyebab Bibit Padi Menguning dan Cara Mengatasinya
5 November 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bibit padi yang menguning dapat menjadi tanda adanya gangguan pada pertumbuhan tanaman. Kenali penyebab bibit padi menguning dan cara efektif untuk mengatasinya agar tanaman tumbuh subur.
ADVERTISEMENT
Bibit padi menguning merupakan masalah umum dalam pertanian yang sering mengkhawatirkan petani. Bibit yang tampak sehat namun tiba-tiba menguning dapat menghambat produktivitas dan kualitas panen.
Faktor Penyebab Bibit Padi Menguning
Setiap faktor penyebab bibit padi menguning bisa berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan dan perawatan tanaman. Berikut ini adalah lima penyebab umum yang membuat bibit padi menguning serta langkah-langkah untuk mengatasinya:
1. Kekurangan Nitrogen
Salah satu yang menyebabkan bibit padi menguning adalah kekurangan nitrogen.
Nutrisi nitrogen penting bagi tanaman untuk membentuk klorofil, yang memberi warna hijau pada daun. Jika bibit padi kekurangan nitrogen, daunnya akan berubah kuning dan terlihat tidak segar.
Untuk mengatasi masalah ini, petani disarankan memberikan pupuk yang mengandung nitrogen.
Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk urea atau pupuk kandang yang kaya akan nitrogen. Pastikan dosis pemupukan sesuai dengan kebutuhan agar pertumbuhan padi tetap optimal.
ADVERTISEMENT
2. Serangan Hama dan Penyakit
Serangan hama, seperti wereng dan ulat, juga dapat menyebabkan bibit padi menguning. Hama ini menyerang jaringan daun dan menyebabkan warna daun berubah. Selain itu, penyakit seperti jamur atau bakteri bisa memicu kondisi serupa.
Berdasarkan artikel yang diterbitkan tanamanpangan.pertanian.go.id, serangan hama utama seperti pada spesies hama padi potensial yang sering mengalami eksplosi adalah ulat grayak. Serangannya yang tiba-tiba dalam jumlah besar dapat menggagalkan hasil panen.
Cara mengatasi serangan hama dan penyakit ini adalah dengan penyemprotan pestisida atau insektisida yang aman. Selain itu, membersihkan area sekitar tanaman dari gulma dan sampah organik juga bisa mengurangi risiko serangan hama.
3. Kondisi Tanah yang Tidak Subur
Tanah yang miskin nutrisi dan kurang subur juga sering menyebabkan bibit padi menguning. Tanah yang padat dan kurang bahan organik menghambat akar dalam menyerap nutrisi secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Untuk memperbaiki kesuburan tanah, gunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang. Selain itu, praktik rotasi tanaman dan pemupukan secara rutin juga bisa meningkatkan kualitas tanah.
4. Pengairan yang Tidak Tepat
Pengairan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Air yang berlebihan dapat menyebabkan akar busuk, sedangkan kurangnya air membuat tanaman layu.
Pengairan yang ideal dapat diatur dengan metode irigasi yang baik, seperti irigasi tetes atau saluran air yang cukup. Pastikan padi mendapat asupan air yang sesuai, terutama saat masa pertumbuhan.
5. Suhu yang Ekstrem
Perubahan suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan stres pada tanaman padi, sehingga menyebabkan bibit padi menguning. Tanaman yang terkena suhu ekstrem akan mengalami gangguan metabolisme dan menyebabkan daunnya menguning.
Menanam padi di waktu yang sesuai dengan musim, serta memberikan pelindung atau naungan sementara, bisa membantu melindungi bibit dari dampak suhu ekstrem.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami penyebab bibit padi menguning, petani bisa lebih tanggap dalam merawat bibitnya agar tumbuh optimal. Perhatikan setiap langkah perawatan yang diperlukan, dan pastikan kondisi lingkungan sesuai agar bibit dapat berkembang dengan baik. (Rahma)