Konten dari Pengguna

5 Penyebab Ikan Mati Setelah Ganti Air dan Cara Mengatasinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
5 Juni 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ikan mati. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikan mati. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab ikan mati setelah ganti air memang penting untuk dipahami setiap pemilik akuarium. Sebab, kondisi ini kerap menimbulkan kebingungan dan frustasi.
ADVERTISEMENT
Ketahui berbagai faktor yang menyebabkan ikan mati setelah proses penggantian air beserta cara mengatasinya di sini.

Penyebab Ikan Mati Setelah Ganti Air

Ilustrasi ikan mati. Sumber foto: Unsplash
Mengganti air merupakan bagian penting dalam perawatan ikan hias. Menurut laman Garden State Koi, akivitas ini bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan alga berlebihan, yang dapat menghilangkan nutrisi dan oksigen untuk ikan peliharaan.
Karena itu, aktivitas ini dianggap sangat penting. Sayangnya, masih banyak pemilik yang menganggap pergantian air adalah tugas sederhana sehingga detail-detail krusial sering diabaikan.
Akibatnya, pemilik akan kehilangan ikan hias, meski airnya sudah diganti secara berkala.
Untuk mengatasi kejadian yang membuat frustasi dan bingung ini, ada beberapa penyebab yang perlu diperhatikan agar bisa dicegah.
Berikut adalah beberapa penyebab ikan mati setelah proses ganti air beserta cara mengatasinya.
ADVERTISEMENT

1. Perubahan Drastis Pada pH

Penyebab pertama ikan mati setelah mengganti air adalah perubahan pH yang terjadi secara drastis. Akibatnya, ikan akan mengalami gangguan pernapasan, peradagangan, hingga kulit terbakar.
Cara Mengatasi:
Solusinya, ikan harus segera dievakuasi dari akuarium. Jika tidak segera dievakuasi, ikan akan mengalami kematian mendadak.

2. Terkontaminasi Senyawa Berbahaya

Air yang terkontaminasi senyawa kimia berbahaya juga bisa menyebabkan ikan mengalami kematian. Biasanya, kontaminasi ini berasal dari wadah yang digunakan untuk mengganti air.
Cara Mengatasi:
Para pemilik harus membersihkan setiap wadah yang digunakan agar ikan tidak mati mendadak.

3. Suhu Tidak Sesuai

Ikan juga bisa mengalami kematian setelah ganti air, akibat perubahan suhu yang terjadi secara drastis. Ikan sendiri dikenal sebagai hewan sensitif sehingga tidak mudah bagi mereka untuk beradaptasi dengan cepat pada air baru.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi:
Para pemilik harus memindahkan ikan secara perlahan di air baru agar mereka bisa menyesuaikan suhunya.

4. Meningkatnya Anomia

Ketika pemilik terlalu banyak mengeluarkan air dari akuarium, bakteri baik dan sehat untuk ikan juga akan terbuang. Akibatnya, anomia juga akan meningkat dengan cepat, hingga akhirnya membuat ikan mengalami kematian cepat.
Cara Mengatasi:
Pemilik perlu memperhatikan kadar air yang dikeluarkan dari akuarium guna mencegah terbuangnya bakteri baik.

5. Keracunan

Keracunan klorin juga bisa menjadi penyebab ikan mati setelah pergantian air dilakukan. Kondisi inilah yang menyebabkan kerusakan besar pada insang dan berakibat fatal pada sistem pernapasan ikan.
Cara Mengatasi:
Penting bagi para pemilik untuk memperhatikan peralatan yang digunakan dalam membersihkan akuarium. Pastikan tidak ada kandungan kimia berbahaya yang digunakan.
ADVERTISEMENT

6. Syok

Penyebab terakhir ikan mati setelah air diganti adalah peliharaan mengalami syok osmotik. Biasanya, hal ini disebabkan karena kurangnya mineral dalam air.
Cara Mengatasi:
Pindahkan ikan secara perlahan ke dalam akuarium yang baru diganti airnya guna menghindari syok.
Itulah beberapa faktor penyebab ikan mati setelah ganti air, beserta cara mengatasinya. (RN)