news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

5 Penyebab Kue Bawang Keras setelah Digoreng dan Cara Mengatasinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
21 Maret 2025 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab kue bawang keras. Pixabay/Cegoh.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab kue bawang keras. Pixabay/Cegoh.
ADVERTISEMENT
Kue bawang menjadi salah satu camilan favorit saat lebaran. Tentu, mengetahui berbagai penyebab kue bawang keras menjadi hal penting supaya kue bawang memiliki tekstur yang renyah dan mudah dikunyah.
ADVERTISEMENT
Kue bawang memang terlihat sederhana, tetapi dibutuhkan ketelitian agar camilan ini bisa sempurna. Banyak orang mungkin tidak sadar bahwa penggunaan takaran yang tidak seimbang atau cara menguleni adonan yang salah bisa berdampak besar.

Penyebab Kue Bawang Keras

Ilustrasi penyebab kue bawang keras. Pixabay/Pixels.
Kesalahan pada proses pembuatan dapat menyebabkan kue bawang menjadi keras dan sulit dikunyah. Oleh karena itu perlu memahami apa saja penyebab kue bawang keras dan bagaimana cara mengatasinya agar hasilnya tetap renyah dan lezat.
Mengutip dari journal.upgris.ac.id, tekstur keras setelah proses penggorengan dipengaruhi oleh komponen inti penyusun bahan. Sifat keras ini terjadi akibat peningkatan jumlah kadar air yang mengisi pori-pori udara bahan pangan.
Berikut ini lima penyebab umum kue bawang menjadi keras, serta solusi untuk memperbaikinya:
ADVERTISEMENT

1. Takaran tepung terigu terlalu banyak

Penggunaan tepung terigu yang terlalu banyak dapat membuat adonan menjadi padat dan keras saat digoreng. Tepung yang berlebihan akan menyerap lebih banyak air dan membuat tekstur kue tidak lentur.
Solusinya bisa gunakan takaran tepung yang seimbang dengan bahan cair seperti telur dan santan agar adonan tidak terlalu kaku.

2. Kurangnya lemak dalam adonan

Minyak atau margarin dalam adonan berfungsi melembutkan tekstur. Jika jumlahnya terlalu sedikit, kue bawang akan terasa keras karena tidak cukup lemak untuk membuatnya renyah. Pastikan komposisi margarin atau minyak sesuai resep agar hasilnya empuk dan gurih.

3. Adonan terlalu lama dibiarkan

Adonan yang didiamkan terlalu lama bisa kehilangan kelembapan, terutama jika tidak ditutup rapat. Akibatnya, kue akan menjadi keras dan sulit matang merata. Agar tetap lembut, tutup adonan dengan kain bersih atau plastik saat istirahat agar tidak mengering.
ADVERTISEMENT

4. Adonan terlalu tipis atau terlalu tebal

Ketebalan adonan juga memengaruhi hasil akhir. Adonan yang terlalu tipis akan mudah gosong, sedangkan yang terlalu tebal akan sulit matang dan keras di dalam.
Usahakan menggiling adonan hingga ketebalan sedang. Kurang lebih sekitar 2-3 mm agar kue bawang matang merata dan renyah.

5. Suhu minyak tidak stabil

Menggoreng dengan minyak yang terlalu panas akan membuat kue bawang cepat gosong di luar tetapi masih keras di dalam. Sebaliknya, jika terlalu dingin kue dapat menyerap minyak berlebih dan menjadi keras serta berminyak.
Oleh karena itu gunakan api sedang dan pastikan minyak benar-benar panas sebelum menggoreng, tetapi tidak sampai berasap.
Itulah penyebab kue bawang keras yang perlu diketahui supaya menghasilkan camilan yang renyah dan disukai banyak orang. Selamat mencoba! (rudin)
ADVERTISEMENT