Konten dari Pengguna

5 Penyebab Telur Burung Puter Tidak Menetas secara Sempurna

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
10 April 2025 18:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Telur Burung Puter Tidak Menetas, Foto:Unsplash/Zdeněk Macháček
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Telur Burung Puter Tidak Menetas, Foto:Unsplash/Zdeněk Macháček
ADVERTISEMENT
Penyebab telur burung puter tidak menetas sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi para penghobi maupun peternak burung.
ADVERTISEMENT
Meski terlihat sepele, masalah ini bisa memberikan dampak besar terhadap keberhasilan proses penetasan dan kelangsungan budidaya.
Banyak yang merasa kecewa setelah menanti masa pengeraman selama dua minggu, namun tidak melihat tanda-tanda kehidupan dari dalam cangkang telur.

Penyebab Telur Burung Puter Tidak Menetas

Ilustrasi Penyebab Telur Burung Puter Tidak Menetas, Foto:Unsplash/Jan Meeus
Dikutip dari kanal YouTube Ujang Reneo, penyebab telur burung puter tidak menetas secara sempurna kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para penghobi dan peternak.
Meski terlihat sehat dan rutin mengerami telur, terkadang hasilnya tidak sesuai harapan. Telur yang tampak normal dari luar ternyata tidak menghasilkan anakan.
Berikut lima penyebab umum yang dapat menghambat proses penetasan telur burung puter:

1. Indukan yang Belum Siap Kawin

Salah satu penyebab utama telur tidak menetas adalah ketidaksiapan indukan, baik jantan maupun betina. Burung yang masih terlalu muda atau belum matang secara seksual sering kali menghasilkan telur yang tidak subur.
ADVERTISEMENT
Telur mungkin terbentuk dan dierami dengan baik, namun tidak mengandung embrio yang berkembang karena proses pembuahan tidak terjadi secara optimal.

2. Pembuahan Tidak Sempurna

Walaupun indukan sudah dewasa, kualitas pembuahan bisa saja bermasalah. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan burung jantan, seperti rendahnya kualitas sperma. Selain itu, frekuensi dan kualitas kawin juga berpengaruh.
Jika kawin hanya terjadi satu kali atau berlangsung tidak sempurna, besar kemungkinan pembuahan gagal dan telur menjadi kosong.

3. Suhu dan Kelembapan yang Tidak Stabil

Lingkungan yang terlalu panas, terlalu dingin, atau kelembapan yang tidak sesuai bisa memengaruhi perkembangan embrio di dalam telur.
Telur membutuhkan suhu hangat yang stabil dan kelembapan yang ideal agar embrio dapat tumbuh dengan baik. Gangguan cuaca ekstrem atau lokasi sarang yang tidak terlindungi dapat menyebabkan kegagalan penetasan.
ADVERTISEMENT

4. Indukan Tidak Mengerami dengan Baik

Beberapa induk burung puter, terutama yang masih muda atau belum berpengalaman, sering kali belum terampil dalam mengerami telur.
Mereka mungkin meninggalkan sarang terlalu lama atau tidak duduk dengan posisi yang benar, sehingga panas tubuh tidak tersalur optimal ke telur. Hal ini bisa menyebabkan embrio berhenti berkembang di tengah jalan.

5. Telur Rusak atau Cacat Sejak Awal

Kadang-kadang telur sudah mengalami kerusakan sejak awal, misalnya retak halus, cangkang terlalu tipis, atau cacat genetik.
Kondisi ini membuat embrio sulit berkembang meskipun telur dierami dengan baik. Telur seperti ini biasanya tidak menetas dan akhirnya busuk di dalam sarang.
Memahami berbagai faktor ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan keberhasilan penetasan telur burung puter secara optimal. (DANI)
ADVERTISEMENT