Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Perbedaan Ayam Joper dan Pejantan yang Perlu Diketahui Peternak
24 April 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kenali perbedaan ayam joper dan pejantan mulai dari asal-usul, pertumbuhan, hingga daya tahan tubuhnya. Peternak bisa memahami karakteristik setiap jenis ayam secara menyeluruh agar tidak salah dalam memilih bibit.
ADVERTISEMENT
Dengan mengenali perbedaan tersebut, peternak akan lebih mudah menentukan strategi budidaya yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
Perbedaan Ayam Joper dan Pejantan
Memahami perbedaan ayam joper dan pejantan sangat penting sebelum memutuskan jenis ayam yang akan dibudidayakan. Setiap jenis ayam memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi pertumbuhan, ketahanan tubuh, maupun hasil panen.
Menurut jurnal jurnal.unpad.ac.id, ayam kampung joper merupakan ayam persilangan antara ayam kampung jantan dan ayam petelur (ras).
Peternak pemula perlu mengetahui mana yang paling sesuai dengan tujuan beternak, apakah untuk daging, efisiensi pakan, atau kecepatan panen.
1. Asal Usul dan Genetika
Perbedaan bisa dilihat dari asal-usulnya. Ayam joper merupakan hasil persilangan antara ayam kampung betina dan ayam ras petelur jantan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ayam pejantan adalah hasil dari ayam petelur jantan yang tidak digunakan sebagai indukan petelur. Artinya, joper merupakan ayam hybrid, sedangkan pejantan berasal dari ayam ras murni petelur.
2. Pertumbuhan dan Masa Panen
Ayam joper biasanya memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan ayam kampung biasa, tetapi sedikit lebih lambat dari ayam pejantan.
Ayam joper siap panen sekitar usia 60-70 hari, sedangkan ayam pejantan bisa dipanen lebih cepat, sekitar usia 50-60 hari. Namun, keunggulan joper adalah dagingnya lebih padat dan disukai pasar tradisional.
3. Daya Tahan terhadap Penyakit
Ayam joper memiliki daya tahan yang lebih baik karena mengandung gen ayam kampung yang tahan cuaca dan penyakit. Sementara ayam pejantan lebih rentan terkena penyakit, terutama jika tidak dikelola dalam kandang yang higienis dan ventilasi yang baik.
ADVERTISEMENT
4. Karakteristik Daging
Daging ayam joper lebih padat, sedikit kenyal, dan terasa lebih gurih. Banyak konsumen menyukai tekstur ini karena mirip dengan ayam kampung.
Sedangkan daging ayam pejantan cenderung lebih lembek dan mengandung lebih banyak lemak. Perbedaan dalam hal daging ini sangat mempengaruhi minat pasar.
5. Efisiensi Pakan dan Biaya Produksi
Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dari efisiensi pakan. Ayam pejantan membutuhkan pakan yang lebih banyak, karena pertumbuhannya sangat cepat dan metabolisme tinggi.
Sementara ayam joper lebih hemat pakan, sehingga cocok bagi peternak yang ingin menekan biaya produksi.
Memahami perbedaan ayam joper dan pejantan akan membantu peternak dalam menentukan strategi budidaya yang tepat. Pemilihan jenis ayam tidak bisa asal, karena tiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. (Rahma)
ADVERTISEMENT