Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Rekomendasi Tari Tradisional Indonesia yang Penuh Makna
23 September 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rekomendasi tari tradisional dapat menjadi cara menarik untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke generasi muda dan masyarakat luas. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam tarian yang kaya akan nilai sejarah, filosofi, dan keindahan geraknya.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Seni Tari, Nainul Khutniah dan Veronica Eny Iryanti (2012: 12), tari tradisional merupakan jenis tarian yang muncul, berkembang, dan tumbuh dalam suatu daerah, kemudian diwariskan secara turun temurun ke generasi selanjutnya.
Rekomendasi Tari Tradisional Indonesia dan Maknanya
Tari tradisional memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan daerah lainnya. Berikut adalah rekomendasi tari tradisional Indonesia dan maknanya yang dapat dipelajari.
1. Tari Saman (Aceh)
Tari Saman menjadi salah satu tari tradisional Indonesia yang paling terkenal karena gerakan kompak setiap penarinya. Tari ini berasal dari dataran tinggi Gayo dan mulai dikembangkan oleh seorang ulama besar Aceh bernama Syekh Saman pada abad ke-14.
Pada awalnya, tarian ini dibuat sebagai media penyebaran syari’at Islam di Aceh. Tari Saman melambangkan pentingnya pendidikan, sopan santun, kekompakan, kebersamaan, dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius.
ADVERTISEMENT
2. Tari Kecak (Bali)
Salah satu hal menarik yang perlu dilihat ketika pergi ke Bali adalah pertunjukan Tari Kecak . Tarian ini dibawakan oleh puluhan pria yang duduk berbaris melingkar sambil menyerukan “Cak” dengan irama tertentu dan mengangkat tangan mereka.
Tari Kecak mengisahkan Ramayana yang menyelamatkan Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Tarian ini mencerminkan kepercayaan kepada Tuhan, di mana Ramayana meminta pertolongan kepada Dewata ketika ingin menyelamatkan Dewi Sinta.
Tari Kecak mengajarkan untuk tidak memiliki sifat buruk seperti Rahwana yang mengambil hak milik orang lain. Selain sebagai seni tari, Tari Kecak juga diyakini sebagai salah satu ritual untuk memanggil dewi yang mampu mengusir penyakit dan menjaga masyarakat dari kekuatan jahat.
3. Tari Piring (Sumatera Barat)
Tari Piring berasal dari provinsi Sumatera Barat, tepatnya di daerah Solok. Tari ini menunjukkan rasa senang dan syukur masyarakat Minangkabau atas hasil panen yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Piring yang digunakan dalam tarian ini melambangkan sajian yang diberikan kepada dewa. Selain itu, tarian ini juga melambangkan karakteristik masyarakat setempat yang menjunjung tinggi adab, agama, kebersamaan, gotong royong, dan bekerja keras.
4. Tari Serimpi (Yogyakarta)
Tari Serimpi dipercaya mewakili sifat wanita Yogyakarta yang anggun dan lembut dalam berperilaku. Tarian ini dikenal dengan gerakannya yang pelan, anggun, dan penuh keharmonisan.
Tarian ini menunjukkan pertikaian antara dua hal yaitu baik dan buruk, benar dan salah, atau antara akal dan nafsu manusia. Gerakan tari ini seringkali mengandung makna filosofis tentang kehidupan, kedamaian, dan kesopanan.
5. Tari Jaipong (Jawa Barat)
Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat, tepatnya dari budaya Sunda. Tarian ini dikenal karena gerakannya yang energik, dinamis, dan penuh semangat.
Tari Jaipong sering kali dibawakan oleh penari wanita. Tarian ini dianggap dapat mencerminkan sifat wanita Sunda yang pantang menyerah, energik, berani, ramah, lincah, mandiri, bertanggung jawab, dan santun.
ADVERTISEMENT
Demikianlah beberapa tari tradisional Indonesia yang penuh makna. Semua tarian ini mencerminkan keberagaman suku, adat, dan tradisi bangsa Indonesia.