Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Tahap Penting dalam Budidaya Jamur Kancing Berkualitas
13 Desember 2023 22:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Budidaya jamur kancing harus melalui beberapa tahap penting, salah satunya adalah menyiapkan media tanam berupa jerami, kapur pertanian, dan bekatul. Media tanam tersebut memiliki manfaat untuk memberi suplai N, P, dan K pada jamur kancing.
ADVERTISEMENT
Selain menyiapkan media tanam, ada empat tahap lain yang juga penting dalam melakukan budidaya jenis jamur kancing. Empat tahap tersebut meliputi pengomposan, sterilisasi, penanaman, dan casing. Simak pembahasannya berikut ini.
5 Tahap Penting Budidaya Jamur Kancing
Jamur kancing atau jamur champignon merupakan jenis jamur konsumsi.
Mengutip dari buku Panduan Lengkap Jamur karya Achmad, dkk. (2011: 91), jamur kancing segar bebas akan lemak dan sodium, tetapi kaya vitamin dan mineral.
Contoh vitamin dan mineral yang terkandung pada jamur kancing adalah vitamin B serta potasium. Berdasarkan kondisi tersebut, tidak heran jika jamur kancing termasuk pilihan bahan pangan serta komoditas budidaya.
Cara budidaya jamur kancing meliputi lima tahap penting, yakni persiapan media tanam, pengomposan, sterilisasi, penanaman, serta casing. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Persiapan Media Tanam
Mengutip dari buku Usaha 4 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga karya Sunarmi dan Cahyo (2018: 82), media tanam yang bisa digunakan untuk menanam atau menumbuhkan jamur kancing dapat dibuat dari jamur padi (100%), kapur pertanian (2,5%), dan bekatul (3%).
Media tanam tersebut dapat membantu untuk menyuplai pasukan unsur N, P, dan K. Adapun jenis media yang perlu ditambahkan adalah urea, ZA, serta TSP.
2. Pengomposan
Setelah menyiapkan media tanam, tahap selanjutnya adalah pengomposan. Pengomposan memiliki tujuan untuk mematikan jamur liar sehingga jamur kancing dapat tumbuh secara baik tanpa gangguan jamur lain.
3. Sterilisasi
Tahap ketiga adalah sterilisasi yang dilakukan setelah pengomposan selesai. Cara melakukan sterilisasi adalah mengalirkan uap air panas selama 8 – 10 jam dengan suhu 60° - 70° C.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, sterilisasi dilanjutkan dengan mempertahankan suhu 40° - 50° dalam kurun waktu 1 – 1,5 hari. Kemudian budidaya lanjut ke tahap penanaman
4. Penanaman
Setelah proses sterilisasi selesai, suhu perlu diturunkan hingga mencapai 32°C. Pada suhu tersebut, bibit jamur kancing dapat ditanam.
Cara melakukan penanaman jamur kancing adalah menyebarkan ke rak tanam yang telah berisi media tanam. Setelah 12 atau 14 hari, jamur akan mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhannya.
5. Casing
Mengutip dari buku yang sama, Sunarmi dan Cahyo (2018: 85), casing adalah proses pelapisan tanah setebal 3 – 5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi oleh miselium (jejaring hifa yang membentuk jamur).
Tujuan casing adalah melakukan stimulasi terhadap pertumbuhan buah, mengurangi kerusakan kompos, membantu pertumbuhan jamur, serta mencegah penguapan air.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, casing termasuk tahap penting dalam budidaya jamur kancing yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa cara budidaya jamur kancing meliputi lima tahap penting. Tahap tersebut, antara lain persiapan media tanam, pengomposan, sterilisasi, penanaman, dan casing. (AA)