Konten dari Pengguna

6 Cara Pemupukan Sawit agar Berbuah Banyak dengan Efektif

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
12 November 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Pemupukan Sawit agar Berbuah Banyak. Foto:Pexels/Jess Loiterton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Pemupukan Sawit agar Berbuah Banyak. Foto:Pexels/Jess Loiterton
ADVERTISEMENT
Cara pemupukan sawit agar berbuah banyak merupakan salah satu faktor kunci untuk mencapai hasil optimal dalam budidaya kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Pemupukan yang tepat dan teratur dapat mendukung pertumbuhan tanaman, mempercepat pembentukan tandan buah, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.
Tanaman kelapa sawit yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup cenderung mengalami penurunan produksi buah dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

6 Cara Pemupukan Sawit agar Berbuah Banyak dengan Efektif

Ilustrasi Cara Pemupukan Sawit agar Berbuah Banyak. Foto:Pexels/Jess Loiterton
Pemupukan adalah proses untuk menyediakan cukup unsur hara bagi tanaman, yang bertujuan mendukung pertumbuhan secara vegetatif dan generatif. Untuk hasil yang optimal, petani perlu mengetahui cara pemupukan sawit agar berbuah banyak.
Dikutip dari jurnal Manajemen Tanah dan Pemupukan Budidaya Perkebunan oleh Mangoensoekarjo,dkk (2007), berikut 6 cara pemupukan sawit agar berbuah banyak dengan efektif:

1. Memahami Kebutuhan Nutrisi Kelapa Sawit

Sebelum melakukan pemupukan, penting untuk memahami kebutuhan nutrisi tanaman kelapa sawit. Tanaman ini membutuhkan berbagai unsur hara untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Nitrogen penting untuk pertumbuhan daun dan batang, fosfor mendukung perkembangan akar, sedangkan kalium berperan dalam meningkatkan kualitas buah.
Unsur-unsur lainnya juga memiliki fungsi penting dalam proses fotosintesis dan pembentukan klorofil, yang semuanya diperlukan untuk menghasilkan buah sawit yang optimal.

2. Jenis Pupuk yang Digunakan untuk Kelapa Sawit

Ada dua jenis pupuk yang digunakan dalam budidaya kelapa sawit, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik (kimia).
Pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos memiliki manfaat jangka panjang untuk memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan kesuburan serta mendukung keberlanjutan tanaman.
Sementara itu, pupuk kimia (NPK) lebih efektif memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan cepat.
Formula pupuk seperti NPK 15-15-15 atau NPK 12-12-17 sering digunakan untuk kelapa sawit agar tanaman tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah lebih banyak.
ADVERTISEMENT

3. Menentukan Dosis Pupuk yang Tepat

Menentukan dosis pupuk yang tepat sangat penting agar kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang melimpah. Dosis pupuk bervariasi tergantung pada umur tanaman.
Untuk tanaman yang baru ditanam (0–3 tahun), dosis pupuk sekitar 0,5–1 kg per pohon per bulan.
Pada usia 3–6 tahun, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2–3 kg per pohon per bulan, sedangkan pada pohon yang sudah dewasa (6 tahun ke atas), dosis pupuk bisa mencapai 4–5 kg per pohon per bulan.
Namun, dosis tersebut dapat disesuaikan berdasarkan analisis tanah dan kondisi tanaman.

4. Waktu Pemberian Pupuk yang Tepat

Waktu pemberian pupuk sangat memengaruhi efisiensinya. Pupuk utama biasanya diberikan 3–4 kali dalam setahun, tergantung pada musim dan fase pertumbuhan tanaman.
Waktu yang ideal untuk pemupukan adalah setelah musim hujan atau saat tanaman sedang dalam fase pertumbuhan aktif.
ADVERTISEMENT
Selain pemupukan utama, pemberian pupuk tambahan juga dapat dilakukan setelah penyulaman atau pemangkasan untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.

5. Cara Pemberian Pupuk yang Efektif

Pemberian pupuk yang tepat sangat penting agar tanaman bisa menyerap unsur hara dengan maksimal. Pupuk organik biasanya ditaburkan di sekitar pangkal pohon dan kemudian dipendam atau dicampur dengan tanah.
Sementara itu, pupuk kimia harus diberikan di area sekitar perakaran atau lingkar tajuk tanaman. Pastikan pupuk tidak menempel pada batang atau daun untuk menghindari kerusakan.
Sebaiknya pemupukan dilakukan setelah hujan atau saat tanah cukup lembap agar pupuk dapat diserap lebih optimal oleh akar.

6. Pemantauan dan Penyesuaian Pemupukan

Untuk memastikan pemupukan berjalan efektif, perlu dilakukan pemantauan rutin terhadap kondisi tanaman.
Jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan unsur hara atau mengalami pertumbuhan yang terhambat, dosis atau jenis pupuk bisa disesuaikan.
ADVERTISEMENT
Pemantauan ini juga berguna untuk mengetahui apakah pupuk yang diberikan sudah cukup atau perlu penambahan, agar tanaman bisa tetap tumbuh sehat dan produktif.
Itulah cara pemupukan sawit agar berbuah banyak yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman sawit yang sehat dan meningkatkan hasil produksi buah.
Dengan perawatan dan pemupukan yang baik, kelapa sawit akan tumbuh subur, berbuah lebat, dan menghasilkan keuntungan. (shr)