Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
6 Jenis Wall Climbing sesuai Medan dan Tingkat Kesulitannya
17 Juni 2024 23:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wall climbing menjadi salah satu olahraga yang banyak digemari masyarakat, terutama anak muda meski tergolong ekstrim. Namun ada jenis wall climbing yang perlu diperhatikan agar bisa menyesuaikan dengan skill yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Biasanya wall climbing dilakukan di tebing bebatuan atau dinding yang punya kemiringan tertentu. Setiap orang yang akan melakukan wall climbing harus memilih medan terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dikutip dari buku Materi Dasar Pendidikan dan Pelatihan Mahasiswa Pecinta Alam karya I Made Gde Suryawan dan Mariono, S.Pd., di bawah ini ada jenis-jenis wall climbing.
Jenis Wall Climbing
Setiap orang yang tertarik melakukan olahraga climbing tidak hanya memperhatikan jenis dinding atau tebing , tetapi juga peralatan yang dibutuhkan. Namun sebelum itu perhatikan beberapa jenis wall climbing agar bisa menyesuaikannya dengan kemampuan, ini penjelasannya.
1. Free Climbing
Free climbing merupakan wall climbing yang menggunakan tangan dan kaki atau seluruh bagian tubuh untuk menambah ketinggian. Orang yang melakukan olahraga ini tetap harus menggunakan tali hanya saja sebagai pengaman ketika pemanjat jatuh.
ADVERTISEMENT
2. Bouldering
Wall climbing jenis Bouldering ini memiliki daya tarik tersendiri karena hanya melalui jalur-jalur pendek tanpa menggunakan tali pengaman. Namun lebih sering menggunakan matras sebagai perlindungan atau pengamanan untuk mengantisipasi ketika jatuh.
3. Top Rope Climbing
Top rope climbing sangat cocok untuk pemula karena tali pengaman sudah terpasang di anchor system yang terhubung dengan belayer. Sehingga pemanjat hanya perlu fokus pada pegangan dan pijakan agar tidak mudah terjatuh.
4. Free Soloing Climbing
Free soloing termasuk teknik memanjat yang dilakukan secara solo tanpa dilindungi tali maupun pengaman. Sehingga harus memanfaatkan kemampuan memanjat secara maksimal agar bisa mencapai ketinggian yang ditargetkan dengan aman.
5. Traditional Climbing
Ada juga traditional climbing yang bukan hanya memperhatikan teknik memanjat yang tepat. Namun memerlukan alat khusus untuk menambah ketinggian seperti menggunakan tangga tali atau alat tambahan untuk pengaman ekstra.
ADVERTISEMENT
6. Lead Climbing
Lead Climbing merupakan wall climbing yang menggunakan tali dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Pada climbing ini harus ada orang pertama yang memanjat untuk memasang pengaman bagi pemanjat lain.
Itulah beberapa jenis wall climbing yang penting untuk diketahui agar bisa disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.(DSI)