Konten dari Pengguna

6 Penyebab Kotoran Ayam Berwarna Merah dan Solusi Praktisnya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
30 Desember 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyebab kotoran ayam berwarna merah, Pexels/Kirsten Bühne
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab kotoran ayam berwarna merah, Pexels/Kirsten Bühne
ADVERTISEMENT
Penyebab kotoran ayam berwarna merah adalah sebuah tips yang berguna bagi peternak ayam. Kesehatan ayam merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan peternakan unggas.
ADVERTISEMENT
Munculnya kotoran ayam berwarna merah sering kali menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi peternak. Warna merah pada kotoran ayam bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan hingga infeksi penyakit serius.

Penyebab Kotoran Ayam Berwarna Merah

Penyebab kotoran ayam berwarna merah, Pexels/Engin Akyurt
Terdapat berbagai faktor penyebab kotoran ayam berwarna merah. Berikut adalah penyebab kotoran ayam berwarna merah dan solusi praktisnya besrdasarkan situs web backyardchickencoops.com dan freedomrangerhatchery.com.

1. Koksidiosis

Penyebab pertama adalah penyakit koksidiosis. Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini sangat umum terjadi pada unggas.
Koksidiosis dapat merusak lapisan usus sehingga menyebabkan tinja berdarah. Gejalanya meliputi diare, lesu, nafsu makan berkurang, dan produksi telur menurun.
Penanganan yang dapat dilakukan adalah memberikan obat antikoksidia (seperti amprolium atau sulfaquinoxaline) sesuai dosis. Peternak juga bisa menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran penyakit.
ADVERTISEMENT

2. Peradangan atau Luka pada Usus

Penyebab yang kedua adalah adanya peradangan atau luka pada usus. Trauma pada usus akibat makanan kasar, cacing, atau infeksi bakteri. Peradangan ini menimbulkan gejala berupa kotoran merah karena bercampur darah segar, kadang disertai diare.
Penanganan yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kualitas pakan untuk mencegah peradangan terjadi lebih parah. Peternak juga bisa memberikan antibiotik pada ayam jika peradangan dicurigai akibat infeksi bakteri.

3. Pergantian Sel Mukosa Usus

Penyebab yang ketiga dapat disebabkan karena proses alami pelepasan epitel mukosa usus. Umumnya proses ini terjadi secara normal, terutama pada ayam muda.
Gejala yang dapat dilihat adalah kotoran berwarna merah muda, bukan darah segar. Ayam yang sedang mengalami pergantian sel mukosa usus juga tetap aktif dan sehat.
Proses ini umumnya tidak perlu penanganan atau tindakan. Namun peternak tetap harus memonitor kondisi ayam.
ADVERTISEMENT

4. Infeksi Cacing (Helminthiasis)

Penyebab yang keempat adalah infeksi cacing seperti Ascaridia galli atau Capillaria sp. Infeksi ini dapat merusak dinding usus.
Gejala yang dapat dilihat adalah adanya kotoran yang berdarah atau berlendir. Ayam yang terinfeksi akan mengalami penurunan berat badan, dan bulu tampak kusam.
Penanganan yang dapat dilakukan adalah memberikan obat cacing sesuai anjuran dokter hewan. Obat yang biasa diberikan dapat berupa piperazine atau fenbendazole. Selain itu, peternak juga bisa melakukan pengontrolan rutin terhadap parasit.

5. Keracunan

Penyebab yang kelima adalah keracunan. Ayam bisa keracunan karena pakan tercemar mikotoksin dari jamur.
Gejala yang dapat dilihat adalah diare berwarna merah, lemas, dan penurunan produktivitas. Penanganan yang bisa dilakukan adalah mengganti pakan yang tercemar. Peternak juga bisa menambahkan zat pengikat mikotoksin dalam pakan.
ADVERTISEMENT

6. Gangguan Nutrisi

Penyebab keenam adalah gangguan nutrisi pada tubuh ayam. Gangguan ini dapat berupa kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam pakan.
Gejala yang dapat dilihat adalah kotoran tidak konsisten dan disertai perubahan perilaku makan. Penanganan yang bisa dilakukan adalah memastikan pakan memenuhi kebutuhan nutrisi ayam.
Penyebab kotoran ayam berwarna merah bisa disebabkan oleh gangguan nutrisi hingga penyakit. Pencegahan yang dapat dilakukan peternak adalah menjaga kebersihan kandang dan pakan, serta melakukan pemeriksaan rutin terhadap ayam. (Fia)