Konten dari Pengguna

7 Fungsi EM4 untuk Kompos dan Komponen Mikroorganisme di Dalamnya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
17 September 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fungsi EM4 untuk Kompos, Foto: Pixabay/jokevanderleij8
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fungsi EM4 untuk Kompos, Foto: Pixabay/jokevanderleij8
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fungsi EM4 untuk kompos merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipahami bagi siapapun, termasuk petani mula, yang ingin menghasilkan kompos berkualitas.
ADVERTISEMENT
Pemahaman tentang proses penguraian bahan organik dengan bantuan EM4 tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi pembuatan kompos.

Fungsi EM4 untuk Kompos dalam Mengoptimalkan Penguraian Bahan Organik

Ilustrasi Fungsi EM4 untuk Kompos, Foto: Pexels/Greta Hoffman
Belajar tentang fungsi EM4 untuk kompos memberikan wawasan mengenai inovasi dalam bidang pertanian.
Pada era ini, pemanfaatan teknologi mikroba seperti EM4 menjadi salah satu solusi yang mendukung upaya pengurangan limbah dan penghematan sumber daya alam.
Mengutip jurnal Pengomposan Sampah Organik (Kubis dan Kulit Pisang) Dengan Menggunakan EM4, Nunik Ekawandani. dkk, (2018), Pengomposan dengan bantuan EM4 (Effective Microorganism) dapat mempercepat dalam pembuatan kompos dibandingkan dengan cara konvensional.
Berikut adalah fungsi-fungsi utama EM4 dalam kompos:

1. Mempercepat Proses Pengomposan

Salah satu fungsi utama EM4 adalah mempercepat proses penguraian bahan organik.
ADVERTISEMENT
Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4, seperti bakteri asam laktat, ragi, dan bakteri fotosintetik, bekerja sama untuk memecah bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, daun, ranting, dan limbah dapur menjadi kompos dalam waktu yang lebih singkat.
Proses pengomposan yang biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan bisa dipercepat menjadi hanya beberapa minggu dengan bantuan EM4.
Mikroorganisme dalam EM4 membantu memecah lignin, selulosa, dan bahan organik lainnya menjadi zat-zat yang lebih sederhana yang dapat digunakan oleh tanaman.
Zat-zat tersebut juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang dapat memperlambat proses penguraian.

2. Meningkatkan Kualitas Kompos

Selain mempercepat penguraian, EM4 juga membantu meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan.
Mikroorganisme dalam EM4 menghasilkan enzim dan asam organik yang memperbaiki kompos, sehingga lebih kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
ADVERTISEMENT
Kompos yang dihasilkan dari penggunaan EM4 lebih baik dalam hal kandungan hara, struktur, dan kemampuan menahan air, yang semuanya bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Kompos yang dihasilkan dengan bantuan EM4 biasanya memiliki lebih banyak nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, karena penguraian yang lebih sempurna. Hal ini meningkatkan kemampuan tanah dalam menyuplai nutrisi bagi tanaman.

3. Mengurangi Bau Tak Sedap

Salah satu masalah umum dalam pengomposan adalah bau tidak sedap yang dihasilkan selama proses penguraian.
EM4 membantu mengatasi masalah ini dengan cara mengurangi pembentukan gas-gas berbau, seperti amonia dan hidrogen sulfida.
Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4, seperti bakteri fotosintetik dan bakteri asam laktat, dapat mengubah senyawa berbau tersebut menjadi zat yang tidak berbau.
EM4 mendorong proses fermentasi yang lebih efektif, di mana bahan organik dapat terurai dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) tanpa menghasilkan bau yang kuat.
ADVERTISEMENT

4. Menekan Pertumbuhan Mikroorganisme Patogen

EM4 juga berfungsi sebagai agen pengendalian hayati dalam kompos. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 bersifat antagonis terhadap mikroorganisme patogen, seperti bakteri atau jamur yang bisa merusak tanaman.
Dengan kata lain, EM4 menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk tanaman dengan cara mencegah perkembangan patogen di dalam kompos.
Mikroorganisme baik dalam EM4 bersaing dengan mikroorganisme patogen untuk mendapatkan sumber daya, sehingga mengurangi peluang patogen untuk tumbuh dan berkembang.

5. Memperbaiki Struktur Tanah

Penggunaan EM4 pada kompos tidak hanya memperbaiki kualitas kompos, tetapi juga membantu meningkatkan struktur tanah saat kompos tersebut diaplikasikan ke lahan pertanian atau taman.
EM4 dapat meningkatkan agregasi tanah, membuat tanah lebih gembur dan lebih mudah ditembus oleh akar tanaman.
Tanah yang lebih gembur juga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menahan air dan nutrisi, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Setelah kompos yang telah diperkaya dengan EM4 diaplikasikan ke tanah, mikroorganisme dalam EM4 membantu menjaga keseimbangan mikroba tanah, memperbaiki porositas tanah, dan meningkatkan aktivitas biologis tanah.

6. Memperbaiki Kesuburan Tanah

EM4 membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan cara memperkaya tanah dengan mikroorganisme yang menguntungkan.
Mikroorganisme ini tidak hanya membantu dalam proses penguraian bahan organik, tetapi juga memperbaiki keseimbangan nutrisi di dalam tanah. Hal ini pada akhirnya meningkatkan kesuburan tanah dan membantu tanaman menyerap nutrisi dengan lebih efisien.

7. Aplikasi yang Mudah

Penggunaan EM4 sangat mudah dan praktis. Cukup mencampurkan larutan EM4 dengan air dan menyemprotkannya ke tumpukan kompos secara berkala. Ini membuatnya menjadi solusi yang populer di kalangan petani, pekebun, dan penghobi kompos rumah tangga.

Komponen Mikroorganisme pada Fungsi EM4 untuk Kompos

Ilustrasi Fungsi EM4 untuk Kompos, Foto: Pixabay/melGreenFR
Mempelajari fungsi EM4 untuk kompos dapat membuat pihak penghasil kompos lebih bijak dalam mengelola limbah organik yang ada di sekitar. Ketika limbah organik diolah dengan cara yang benar, dampaknya terhadap kelestarian lingkungan menjadi lebih signifikan.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami fungsi EM4 untuk kompos dan menggunakannya, proses pembuatan kompos dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan hasil pertanian.