Konten dari Pengguna

7 Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia yang Terancam Punah

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
18 Oktober 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ikan terbesar di dunia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ikan terbesar di dunia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Air tawar menyimpan berbagai jenis ikan raksasa yang jarang terlihat dan bahkan beberapa di antaranya sangat langka. Keberadaan ikan-ikan besar ini tidak hanya menarik bagi para peneliti, tetapi juga bagi masyarakat yang peduli dengan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Treehugger, beberapa ikan air tawar terbesar di dunia memiliki ukuran yang menakjubkan, dengan panjang mencapai lebih dari tiga meter dan berat hingga ratusan kilogram. Sayangnya, banyak di antara spesies ikan itu yang terancam punah akibat penangkapan berlebihan dan perubahan ekosistem.
Padahal, kehadiran ikan-ikan raksasa ini dapat menjaga kesehatan ekosistem perairan. Maka dari itu, pengetahuan tentang ikan raksasa termasuk penting untuk diketahui dan dijaga. Simak informasi tentang ikan air tawar terbesar di dunia dalam artikel ini.

Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia

Ilustrasi Ikan terbesar di duni. Foto: Shutterstock
Ada beberapa spesies ikan air tawar yang memiliki ukuran besar di dunia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Sturgeon Beluga: Raksasa Sungai Eropa dan Asia

Menurut laman Yves Bisson Sturgeon, sturgeon beluga (Huso Huso) adalah ikan air tawar terbesar yang ditemukan di wilayah Laut Kaspia dan Laut Hitam. Ikan ini bisa tumbuh hingga mencapai panjang 7 meter dan berat lebih dari 1.500 kilogram.
ADVERTISEMENT
Sturgeon beluga juga dikenal dengan usianya yang panjang dan kemampuan bertahan hidup hingga ratusan tahun. Sayangnya, populasi ikan ini menurun drastis akibat penangkapan liar dan perdagangan kaviar ilegal.
Selain itu, perubahan aliran sungai dan polusi air membuat habitat alaminya semakin menyempit. Beberapa negara telah memberlakukan aturan ketat untuk melindungi ikan ini dari ancaman kepunahan.

2. Ikan Pari Air Tawar: Penguasa Sungai Asia Tenggara

Seperti disebutkan dalam Treehugger, ikan pari air tawar (Urogymnus Polylepis) ditemukan di sungai-sungai besar Asia Tenggara, seperti Sungai Mekong. Ikan ini dapat tumbuh hingga sepanjang 5 meter dan berat sekitar 600 kilogram. Selain ukurannya yang besar, ikan pari ini dikenal memiliki ekor panjang dengan sengat beracun.
Menurut USGS, salah satu masalah utama dalam pelestarian ikan pari air tawar adalah kerusakan habitat. Pembangunan bendungan di sungai-sungai besar dan pencemaran air telah mengurangi populasi ikan ini.
ADVERTISEMENT

3. Arapaima: Predator dari Sungai Amazon

Arapaima gigas yang juga dikenal sebagai pirarucu merupakan ikan predator yang berasal dari Sungai Amazon. Ikan ini memiliki panjang hingga 3 meter dan berat sekitar 200 kilogram.
Arapaima dikenal sebagai salah satu ikan purba yang masih bertahan hingga saat ini dan memiliki kemampuan unik untuk bernapas di udara. Meski begitu, ikan ini tengah menghadapi tekanan akibat penangkapan berlebihan dan penggundulan hutan di Amazon.
Upaya pelestarian dilakukan melalui pengaturan penangkapan dan pemulihan habitat di wilayah Amazon. Ikan ini juga semakin dikenal di dunia akuakultur, karena bisa membantu mengurangi eksploitasi di alam liar.

4. Catfish Mekong: Lele Raksasa Asia Tenggara

Lele mekong (Pangasianodon Gigas) adalah ikan lele raksasa yang ditemukan di Sungai Mekong, Asia Tenggara. Ikan ini dapat mencapai panjang hingga 3 meter dan berat lebih dari 300 kilogram.
ADVERTISEMENT
Lele mekong memiliki peran penting dalam ekosistem sungai karena membantu menjaga keseimbangan rantai makanan. Sayangnya, terjadi penurunan populasi lele mekong akibat aktivitas penangkapan berlebihan dan pembangunan bendungan.

5. Alligator Gar: Ikan Berzirah dari Amerika Utara

Ilustrasi Ikan Aligator. Foto: Getty Images/kumparan
Alligator gar (Atractosteus Spatula) adalah salah satu ikan air tawar terbesar di Amerika Utara, dengan panjang mencapai 3 meter dan berat sekitar 140 kilogram. Ikan ini memiliki ciri khas berupa tubuh berlapis sisik keras seperti zirah dan mulut mirip aligator, sehingga mendapatkan nama "alligator gar".
Menurut USGS, alligator gar berperan sebagai predator puncak yang membantu mengontrol populasi ikan kecil dan menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, habitatnya semakin terancam oleh pembangunan infrastruktur di sungai serta perburuan yang tidak terkendali.

6. Nile Perch: Raksasa dari Afrika Timur

Nile perch (Lates Niloticus) adalah ikan besar yang hidup di Danau Victoria dan beberapa perairan besar di Afrika Timur. Menurut Yves Bisson Sturgeon, ikan ini bisa tumbuh hingga mencapai berat 200 kilogram dan panjang lebih dari 2 meter.
ADVERTISEMENT
Nile Perch adalah spesies predator yang terkenal karena dampaknya terhadap ekosistem di Danau Victoria. Ikan ini menyebabkan penurunan drastis populasi ikan lokal, dengan kata lain mengganggu keseimbangan alami.
Untungnya, telah dilakukan upaya konservasi yang difokuskan pada pemantauan dampaknya. Selain itu, untuk menjaga populasi ikan asli ini agar tidak punah.

7. Chinese Paddlefish: Legenda Sungai Yangtze

Chinese paddlefish (Psephurus gladius) pernah menjadi salah satu ikan air tawar terbesar di dunia dengan panjang mencapai 7 meter. Namun, menurut USGS, spesies ini kini dianggap punah karena tidak ditemukan lagi di habitat aslinya, yaitu Sungai Yangtze di China, sejak awal abad ke-21.
Faktor kepunahannya diduga karena pembangunan bendungan besar seperti serta penangkapan berlebihan. Spesies ini menjadi contoh nyata tentang pentingnya pengelolaan ekosistem sungai secara bijaksana.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dijelaskan oleh USGS, pelestarian ikan air tawar tidak hanya bermanfaat bagi spesies ikan itu sendiri, tetapi juga bagi manusia. Ikan-ikan besar itu sering kali memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang signifikan, termasuk sebagai sumber pangan dan objek wisata.
Selain itu, mereka juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, manusia harus menjaganya agar generasi mendatang masih bisa menikmati manfaat keberadaan ikan-ikan raksasa ini.
(DEL)