Konten dari Pengguna

7 Rekomendasi Novel Pramoedya Ananta Toer yang Wajib Dibaca

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
28 Januari 2025 19:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer. Foto: Pexels.com/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer. Foto: Pexels.com/Pixabay
ADVERTISEMENT
Rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer hadir sebagai pilihan utama bagi pembaca yang ingin menggali lebih dalam tentang sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya-karya Pramoedya bukan hanya menggugah pemikiran, tetapi juga memberikan gambaran tentang kondisi sosial dan politik di masa penjajahan. Setiap novel mengandung pesan kuat yang relevan dengan perjuangan bangsa.

Rekomendasi Novel Pramoedya Ananta Toer

Ilustrasi rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
Berikut adalah rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer yang sangat layak untuk dibaca, mengutip dari goodreads.com.

1. Bumi Manusia

Bumi Manusia adalah bagian pertama dari tetralogi Pulau Buru yang sangat terkenal.
Novel ini mengisahkan perjuangan Minke, seorang pemuda Jawa dari keluarga ningrat yang cerdas, dalam menghadapi diskriminasi rasial dan penindasan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Minke, melalui tulisan dan pemikirannya, berusaha membangkitkan semangat perlawanan terhadap penjajahan.

2. Gadis Pantai

Gadis Pantai mengangkat tema feodalisme di masyarakat Jawa, khususnya tentang kehidupan seorang gadis muda yang dijadikan istri oleh seorang bangsawan.
ADVERTISEMENT
Cerita ini menggambarkan nasib perempuan dalam sistem sosial yang menindas. Meskipun terlahir di desa nelayan, Gadis Pantai harus menerima kenyataan pahit tentang peranannya dalam masyarakat priyayi yang penuh dengan ketidakadilan.

3. Perburuan

Perburuan berlatar pada masa penjajahan Jepang. Novel ini menceritakan kisah seorang bekas komandan PETA, Hardo, yang menjadi buronan setelah terlibat dalam pemberontakan.
Melarikan diri dari kejaran penjajah, Hardo harus bersembunyi dan menghadapi kenyataan pahit tentang identitas dan pengorbanan yang dilakukannya.

4. Arus Balik

Arus Balik mengisahkan keadaan Nusantara setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Dalam novel ini, Pramoedya menunjukkan bagaimana bangsa ini harus menghadapi perpecahan dan kolonialisasi setelah kejayaan masa lalu.
Ketegangan politik dan sosial tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang terbelah oleh pengaruh asing.
ADVERTISEMENT

5. Rumah Kaca

Rumah Kaca adalah sebuah novel yang menyoroti kehidupan di dalam sebuah rumah tahanan politik selama masa penjajahan Belanda.
Dalam novel ini, Pramoedya menggambarkan berbagai tokoh yang terperangkap dalam perjuangan ideologi dan perjuangan kemerdekaan. Kisahnya menunjukkan keteguhan hati dan semangat juang meskipun dalam penindasan.

6. Jejak Langkah

Jejak Langkah mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda yang terlahir dalam kemiskinan, namun memiliki tekad untuk melawan segala bentuk penindasan.
Novel ini menggambarkan perjuangan seorang individu yang berjuang untuk mencari keadilan dalam kondisi sosial yang sangat sulit.

7. Bukan Pasar Malam

Bukan Pasar Malam adalah novel yang lebih mengarah pada kritik sosial terhadap kondisi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.
Ceritanya menggambarkan ketimpangan sosial dan politik, serta konflik antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam karya ini, Pramoedya tidak hanya menceritakan kisah pribadi, tetapi juga menggambarkan ketidakadilan struktural yang terjadi.
Karya-karya Pramoedya Ananta Toer memberikan pandangan mendalam tentang sejarah dan kehidupan sosial Indonesia.
Rekomendasi novel Pramoedya Ananta Toer di atas sangat cocok untuk mereka yang ingin memperluas wawasan mengenai perjuangan dan perubahan yang terjadi di tanah air. (Khoirul)