Konten dari Pengguna

7 Teknik Menulis Cerita Fiksi yang Mudah Dipahami Pemula

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
22 Juli 2023 23:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustasi: Teknik Menulis Cerita Fiksi. Sumber: Todoran Bogdan/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi: Teknik Menulis Cerita Fiksi. Sumber: Todoran Bogdan/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Cerita fiksi adalah cerita yang tidak terikat dengan fakta di lapangan. Umumnya, cerita fiksi selalu kreatif dan variatif sebab mengandalkan kekuatan imajinasi dari pengarangnya. Meskipun terbilang mudah, ada teknik menulis cerita fiksi yang harus diketahui.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan berbagai teknik tersebut, penulis cerita fiksi bisa menghasilkan karya yang menarik dan tidak mengalami writer's block di tengah jalan.
Lantas, bagaimana tekniknya? Simak penjelasan di bawah ini.

Teknik Menulis Cerita Fiksi

Ilustasi: Teknik Menulis Cerita Fiksi. Sumber: Andrea Piacquadio/Pexels.com
Jerome Stern dalam buku berjudul Pedoman Menulis Fiksi yang Indah menjelaskan bahwa bentuk fiksi dapat mewujudkan pengalaman, kenangan, serta imajinasi penulis.
Bagi yang ingin menulis cerita fiksi, berikut adalah berbagai teknik menulis cerita fiksi yang bisa dicoba:

1. Menentukan Genre

Genre cerita fiksi sangat beragam. Masing-masing genre mengusung topik dan tema yang berbeda. Idealnya, penulis harus bisa menyesuaikan selera pembaca dengan kemampuan yang dimilikinya.
Namun, jika ingin lebih mudah, penulis bisa memilih tema yang dikuasai supaya proses membuat cerita fiksi dapat mengalir dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT

2. Menentukan Tema

Terdapat berbagai pilihan tema yang sangat beragam. Maka dari itu, penulis harus bisa memilih tema yang menarik. Tema dapat berasal dari pengalaman pribadi, masalah orang tua, daya imajinasi pribadi, hasil curhatan, dan sebagainya.

3. Menentukan Tokoh dan Watak

Cerita fiksi perlu satu tokoh utama dan terdapat beberapa tokoh lain sebagai tokoh pendukung. Penulis bisa leluasa menggambarkan karakter tokoh sebab tidak diangkat dari fakta nyata.

4. Membuat Alur Cerita Menarik

Penulis harus bisa membut alur cerita fiksi yang menarik agar membuat pembaca penasaran untuk membacanya. Tidak masalah jika dibuat dengan penuh drama. Untuk memudahkannya, penulis dapat membuat alur cerita dalam bentuk kerangka tulisan terlebih dahulu.

5. Menentukan Judul

Judul sebaiknya dibuat di akhir penulisan. Sebab, penulis yang membuat judul di awal biasanya banyak yang jalan ceritanya justru tidak bisa mempresentasikan judul tersebut.
ADVERTISEMENT

6. Menambahkan Ilustrasi

Menambahkan ilustrasi bisa membuat cerita fiksi semakin hidup. Kebanyakan dari penulis menggunakan ilustrasi gambar layaknya info grafis.

7. Mengoreksi Ulang Tulisan

Jika sudah menyelesaikan sebuah cerita fiksi, penulis perlu mengoreksi ulang tulisan. Tujuannya untuk mengetahui apakah alur cerita sudah pas, ada kata yang typo atau tidak, dan berbagai kesalahan yang lain.
Demikianlah penjelasan tentang teknik menulis cerita fiksi bagi pemula. Semoga membantu! (Ek)