Konten dari Pengguna

8 Cara Budidaya Kopi Arabika Ini Terbukti Berhasil

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
9 Maret 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 8 cara budidaya kopi arabika ini terbukti berhasil. Sumber: Foundry/pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 8 cara budidaya kopi arabika ini terbukti berhasil. Sumber: Foundry/pixabay.com
ADVERTISEMENT
Kopi arabika adalah jenis kopi pertama yang dibudidayakan hingga kini. Cara budidaya kopi arabika membutuhkan ketelatenan agar mendapatkan hasil memuaskan. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kebun kopi arabika cukup luas. Kebun kopi tersebut tersebar di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Toraja, hingga pulau Jawa. Wahyuni, Karim, dan Anhar dalam penelitiannya menyangkut Analisis Citarasa Kopi Arabika Organik pada Beberapa Ketinggian Tempat dan Cara Pengolahannya di Dataran Tinggi Gayo menjelaskan bahwa kopi arabika akan menghasilkan cita rasa sempurna saat ditanam pada ketinggian yang sama. Itu artinya ketinggian lahan mempengaruhi cita rasa kopi. Lantas, bagaimana sih cara budidaya kopi arabika yang baik? Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT

8 Cara Budidaya Kopi Arabika

Ilustrasi cara budidaya kopi arabika. Sumber: zeedoo/pixabay.com
Kopi arabika adalah jenis kopi yang merajai pasar dunia. Tak pelak banyak negara berbondong-bondong mulai membudidayakan jenis kopi satu ini. Di bawah ini terdapat 8 cara budidaya kopi arabika yang biasa dilakukan oleh petani Indonesia untuk mendapatkan hasil memuaskan.

1. Menyiapkan Bibit Kopi

Bibit kopi untuk ditanam bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu dengan bijinya dan dengan cara stek. Kopi arabika adalah kopi yang ditanam dengan cara pertama. Ada kriteria yang harus dipenuhi saat memilih bibit layak tanam. Kriteria tersebut adalah bibit berusia 8-12 bulan, tingginya mencapai 20-40 cm, memiliki satu cabang primer dengan diameter batang 5-6 cm, dan daun tua yang tumbuh sebanyak 5-7 helai. Nah, setelah memilih bibit, hal yang perlu dilakukan adalah menyeleksi bijinya. Pilih buah kopi yang berkulit sehat dan lakukan perendaman agar mengetahui mana buah kopi layak tanam. Tanda bahwa buah sehat adalah terendam dalam air. Kemudian, buang kulit dan isi buah. Kamu hanya memerlukan bijinya untuk menanam. Biji yang telah dipisahkan dari kulitnya tidak langsung ditanam, tetapi memerlukan proses perendaman kembali selama semalam. Keringkan biji yang telah direndam dan jangan diletakkan di bawah terik matahari secara langsung agar biji kopi tidak keriput. Setelahnya, biji siap disemai.
ADVERTISEMENT

2. Penyemaian Biji Kopi

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyemai biji kopi. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

3. Mengolah Lahan

Untuk mendapat kopi yang sempurna, kamu juga perlu mengolah lahan secara maksimal. Pastikan lahan telah bersih dari gulma sebelum diolah. Gemburkan tanah dan berikan tanaman di sisi tempat tanam kopi untuk meneduhkan bibit dari terik matahari. Nah, lubang tanam harus dibuat 3 bulan sebelum bibit ditanam. Besaran lubang berbentuk kubus dengan minimal adalah 5000 cm³ hingga 1 m³. Lubang yang telah dibuat dicampur dengan pupuk organik dengan takaran 15-20 kg untuk setiap lubang. Pangkas dedaunannya hingga tersisa ⅓ dari jumlah daun total. Hal ini dilakukan agar proses penguapan tanaman kopi lancar. Setelahnya, kamu bisa mengeluarkan bibit dari polybag. Tanam bibit dan pastikan akar tidak terpotong. Kemudian, tutup lubang agar bibit dapat berdiri tegak.
ADVERTISEMENT

4. Menyulam Kopi Arabika

Teknik penyulaman perlu dilakukan saat bibit berusia 1-6 bulan dalam jangka waktu minimal 2x1 minggu.
Apabila kamu bertemu tanaman yang tidak sehat, kamu bisa segera melakukan penyulaman.

5. Memberikan Pupuk

Perawatan yang perlu dilakukan adalah memberikan pupuk pada tanaman. Pupuk yang dipilih adalah pupuk organik. Buat lubang di sekeliling tanaman dan berikan pupuk sebanyak 20-23 kg/tanaman. Jumlah pupuk tersebut digunakan selama 1-2 tahun. Khusus tanah dengan pH<5, perlu ditambah kapur agar netral. Kapur tersebut diberikan selama 2-4 tahun sekali.

6. Memangkas Tanaman

Pemangkasan tanaman kopi arabika dilakukan dengan teknik pemangkasan batang tunggal. Fungsi dilakukannya pemangkasan agar tanaman tumbuh dengan ideal dan membersihkan tanaman dari batang yang tidak sempurna. Pembuangan cabang juga dilakukan agar tidak tumbuh penyakit yang mengganggu kualitas biji kopi.
ADVERTISEMENT

7. Menyiangi Kopi Arabika

Penyiangan tanaman kopi arabika dilakukan selama dua minggu sekali. Tujuannya adalah membersihkan gulma dan hama penyerang tanaman. Penyiangan juga dilakukan untuk membersihkan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman.

8. Memastikan Terhindar dari Hama

Ada beberapa hama penganggu tanaman kopi arabika, seperti penggerek buah kopi, hama bubuk cabang, dan karat daun. Agar terhindar dari hama tersebut, kamu bisa memilih lahan yang berada di ketinggian 1000 mdpl, memilih varietas kopi yang unggul, dan melakukan penyemprotan obat kimia. Nah, itulah cara budidaya kopi arabika. Untuk masa panennya sendiri umumnya menunggu usia 4 tahun. Kamu bisa menunggunya sambil rutin melakukan perawatan. Apa kamu tertarik untuk mencobanya? Pastikan untuk memperhatikan langkah-langkah di atas, ya. [ENF]
ADVERTISEMENT