Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
8 Cara Menanam Selada Romaine dari Pemilihan Benih hingga Panen
21 Desember 2024 7:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara menanam selada romaine adalah dasar dalam penentuan kualitas pertumbuhan dan hasil panen yang bisa diperoleh. Proses ini mencakup berbagai tahapan penting, mulai dari pemilihan benih berkualitas hingga perawatan selama masa tanam.
ADVERTISEMENT
Menurut Cakrawati (Budidaya Tanaman Selada Romaine (Lactuca sativa L. var. longifolia) di Bumiaji Sejahtera Kota Batu Provinsi Jawa Timur:1), tanaman selada, yang merupakan komoditas hortikultura sayuran, dibudidayakan untuk diambil daunnya.
Bagian yang mendominasi morfologi selada ini kerap dimanfaatkan sebagai lalapan, hiasan hidangan, dan pelengkap sajian masakan. Karena itu, kebutuhan terhadap selada terhitung tinggi, sehingga diperlukan cara yang sekiranya efektif dalam budidaya.
Cara Menanam Selada Romaine
Berdasarkan Cakrawati (Budidaya Tanaman Selada Romaine (Lactuca sativa L. var. longifolia) di Bumiaji Sejahtera Kota Batu Provinsi Jawa Timur:1), berikut adalah cara menanam selada romaine yang baik dan efektif.
1. Pemilihan Benih Berkualitas
Langkah awal dalam menanam selada romaine adalah memilih benih yang berkualitas. Benih unggul yang bersertifikat memiliki daya tumbuh tinggi dan bebas dari patogen, sehingga ini menjadi penentu utama keberhasilan budidaya selada.
ADVERTISEMENT
2. Persemaian Benih
Setelah memilih benih , tahap berikutnya adalah persemaian. Benih sebaiknya ditanam satu per satu pada media tanam yang terbuat dari campuran cocopeat dan arang sekam. Campuran ini memiliki banyak manfaat dalam budidaya selada.
Di antaranya adalah penyedia unsur hara, seperti nitrogen (N), fosfor (P), serta magnesium (Mg), untuk pertumbuhan akar dan daun. Lalu, cocopeat untuk memberikan kelembapan optimal, dan arang sekam membantu melonggarkan struktur media.
3. Pengolahan Tanah dan Pemupukan Dasar
Tanah perlu diolah agar gembur dan siap ditanami. Proses ini dilakukan dengan pembajakan menggunakan traktor atau cangkul, yang bertujuan untuk meningkatkan aerasi tanah dan mempermudah perkembangan akar tanaman.
Setelah itu, tanah diberi pupuk kandang yang kaya akan nitrogen, fosfor, kalium, serta asam humat dan fulvat, untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat aktivitas mikroorganisme yang membantu ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
ADVERTISEMENT
4. Pembuatan Bedengan dan Lubang Tanam
Bedengan dibuat dengan tinggi 50 cm dan lebar 1 meter, serta jarak antar bedengan sekitar 40 cm untuk saluran drainase. Saluran ini akan mencegah genangan air yang dapat mengurangi oksigen di sekitar akar, sehingga akar tidak membusuk.
Setelah bedengan selesai, pasangkan mulsa plastik hitam perak. Pemasangan ini berguna untuk menjaga kelembapan tanah , menekan pertumbuhan gulma, dan mengurangi serangan hama pada tanaman selada, seperti Agrotis ipsilon (ulat tanah).
5. Pengapuran
Sebagai persiapan tanam, pengapuran dilakukan sehari sebelum tahap penanaman: dengan menaburkan kapur dolomit pada lubang tanam. Cara menanam tanaman selada romaine ini umumnya hanya dilakukan pada tanah yang bersifat terlalu asam.
Hal ini sejalan dengan fungsi kapur (basa), yaitu menetralkan pH asam agar unsur hara, seperti fosfor, lebih mudah diserap tanaman. Di tahap ini, petani juga dapat menambahkan aplikasi fungisida Nebijin 0,3 DP untuk mencegah penyakit akar gada.
ADVERTISEMENT
6. Penanaman
Bibit selada romaine yang telah berumur 2-3 minggu, dengan 3-5 helai daun, siap dipindahkan ke lubang tanam. Dalam proses pemindahan, butuh kehati-hatian ekstra agar akar tanaman tidak rusak, pun kondisi tanaman tidak stres.
Maka dari itu, penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari tekanan suhu panas. Pastikan bibit yang dicabut secara hati-hati hingga akarnya itu ditanam pada kedalaman yang cukup, agar akar tertanam kuat.
7. Pemeliharaan
Di antara cara lainnya, tahap pemeliharaan termasuk faktor yang sangat krusial dalam setiap budidaya tanaman, termasuk selada, untuk memastikan tanaman tumbuh optimal. Beberapa jenis pemeliharaan yang dianjurkan, yaitu:
ADVERTISEMENT
8. Panen
Panen tanaman selada dilakukan pada usia 40-45 hari setelah tanam (HST), yakni dengan ciri bonggol selada sudah padat dan berukuran besar. Pemanenan ini dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang menggunakan pisau tajam.
Setelah itu, hasil panen disusun rapi dalam wadah dengan ventilasi baik agar kualitasnya tetap terjaga selama proses pengangkutan. Dengan perawatan yang baik, selada romaine siap dipasarkan atau dinikmati sebagai sayuran berkualitas tinggi.
Demikian ulasan seputar cara menanam selada romaine yang baik dan efektif. Semoga ulasan tersebut dapat menjadi referensi sekaligus wawasan yang dapat membantu pembaca ketika hendak membudidayakan tanaman sayuran ini. (BrenNd)
Baca juga: Cara Menanam Aglaonema dengan Pasir Malang