Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
8 Penyebab Nastar Tidak Lembut yang Sering Terjadi untuk Diwaspadai
9 Maret 2025 17:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab nastar tidak lembut sering kali menjadi kendala saat membuat kue kering ini.
ADVERTISEMENT
Tekstur nastar yang seharusnya lembut bisa berubah menjadi keras jika adonan dibuat dengan perbandingan yang tidak tepat.
Proses pemanggangan yang kurang sesuai juga dapat memengaruhi hasil akhir nastar.
Penyebab Nastar Tidak Lembut
Penyebab nastar tidak lembut dapat berasal dari beberapa faktor, baik dari segi bahan, teknik pencampuran, maupun proses pemanggangan.
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, nastar adalah kue kering berbahan dasar tepung terigu, mentega, dan telur dengan isian selai di dalamnya. Bisa berupa selai nanas, cokelat, atau rasa lainnya.
Pembuatan kue nastar ini memerlukan keseimbangan komposisi dan cara pengolahan yang tepat agar hasilnya sesuai harapan.
Kesalahan kecil dalam takaran atau teknik bisa membuat teksturnya menjadi keras atau kurang renyah. Berikut beberapa penyebab kue nastar tidak lembut serta cara mengatasinya:
ADVERTISEMENT
1. Terlalu Banyak Tepung
Penggunaan tepung yang berlebihan membuat nastar menjadi lebih padat dan kering. Tepung menyerap kelembapan dari bahan lain, seperti mentega dan telur, sehingga adonan menjadi lebih keras setelah dipanggang.
Selain itu, penggunaan tepung yang berlebihan juga bisa mengurangi kelembutan nastar saat digigit.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan takaran tepung sesuai dengan resep yang digunakan.
Jika adonan terasa terlalu kering, bisa ditambahkan sedikit mentega agar teksturnya lebih lembut.
2. Adonan Terlalu Kering
Adonan yang terlalu kering akan sulit dibentuk dan berisiko membuat nastar menjadi keras setelah matang.
Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya cairan atau bahan lemak dalam adonan.
Saat adonan kering, nastar bisa mudah retak saat dipanggang, sehingga teksturnya menjadi tidak lembut.
Untuk menghindari hal ini, pastikan adonan cukup lembap dengan menyesuaikan jumlah mentega atau kuning telur.
ADVERTISEMENT
Jika perlu, tambahkan sedikit susu cair agar adonan lebih mudah dibentuk.
3. Perbandingan Bahan Tidak Tepat
Setiap bahan dalam nastar memiliki peran penting dalam menentukan tekstur akhirnya.
Jika jumlah mentega atau telur terlalu sedikit, adonan bisa menjadi lebih keras setelah dipanggang.
Sebaliknya, jika terlalu banyak mentega, nastar bisa menjadi terlalu rapuh dan mudah hancur.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu mengikuti takaran yang sesuai dalam resep. Pastikan pula bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik agar hasilnya lebih maksimal.
4. Suhu Oven Terlalu Tinggi
Suhu oven yang terlalu tinggi bisa membuat bagian luar nastar matang lebih cepat, tetapi bagian dalamnya masih kurang sempurna. Akibatnya, nastar bisa terasa kering dan keras saat digigit.
Selain itu, pemanggangan dengan suhu tinggi juga bisa membuat kelembapan nastar menguap terlalu cepat.
ADVERTISEMENT
Solusinya adalah memanggang nastar dengan suhu sekitar 140–150°C agar hasilnya lebih lembut dan matang merata.
5. Adonan Dipulung Terlalu Lama
Menguleni adonan terlalu lama bisa menyebabkan nastar menjadi keras karena terbentuknya gluten dalam tepung.
Gluten yang terlalu banyak akan membuat tekstur kue menjadi lebih kenyal dan tidak selembut yang diharapkan.
Jika adonan sudah tercampur rata, sebaiknya segera bentuk nastar tanpa terlalu banyak ditekan atau diuleni ulang. Selain itu, hindari menggunakan mixer terlalu lama agar tekstur nastar tetap lembut.
6. Penggunaan Mentega yang Tidak Cukup
Mentega memiliki peran penting dalam memberikan tekstur lembut pada nastar.
Jika jumlah mentega yang digunakan terlalu sedikit, nastar akan kehilangan kelembapannya dan menjadi lebih keras setelah dipanggang.
Mentega juga membantu adonan lebih mudah dibentuk dan memberikan rasa gurih yang khas.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pastikan penggunaan mentega sesuai dengan resep dan tidak menggantinya dengan margarin secara keseluruhan.
7. Selai yang Terlalu Basah
Selai nanas yang terlalu basah bisa memengaruhi tekstur nastar setelah dipanggang.
Kelembapan berlebih dari selai dapat meresap ke dalam adonan, membuatnya sulit matang sempurna.
Selai yang masih mengandung banyak air juga bisa membuat bagian dalam nastar terasa lembek dan kurang renyah.
Untuk menghindari hal ini, pastikan selai nanas dimasak hingga benar-benar kering sebelum digunakan sebagai isi nastar.
8. Waktu Pemanggangan yang Tidak Tepat
Waktu pemanggangan yang terlalu singkat bisa membuat nastar kurang matang, sedangkan waktu yang terlalu lama bisa membuatnya terlalu keras.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan waktu memanggang sesuai dengan suhu yang digunakan.
Umumnya, nastar membutuhkan waktu sekitar 20–25 menit dengan suhu rendah agar matang sempurna. Jika perlu, lakukan pengecekan berkala untuk memastikan nastar tidak terlalu kering atau gosong.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan, penyebab nastar tidak lembut bisa berasal dari berbagai faktor, seperti penggunaan tepung yang berlebihan, adonan terlalu kering, atau suhu oven yang terlalu tinggi.
Dengan memperhatikan setiap langkah dalam proses pembuatan, tekstur nastar yang lembut dan lumer bisa didapatkan. (Suci)