Apa Saja Unsur pada Studi Adegan dalam Akting? Cek di Sini

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
23 April 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Unsur pada Studi Adegan dalam Akting. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Unsur pada Studi Adegan dalam Akting. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Studi adegan dalam akting menjadi ilmu yang penting dipahami oleh siapa saja yang ingin berkarir di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Akting oleh Yapi Tambayong, akting merupakan suatu pekerjaan, bukan sekadar kegiatan. Hal ini harus dipegang aktor sejak awal, mulai saat ia memutuskan untuk belajar ilmu seni teater dan drama.
Ada berbagai studi dalam akting, salah satunya adegan. Apa saja unsur di dalamnya?

Unsur pada Studi Adegan dalam Akting

Ilustrasi Unsur pada Studi Adegan dalam Akting. Sumber: Unsplash
Akting merupakan kegiatan yang menceritakan suatu kisah melalui tindakan yang dilakukan pemeran. Akting dapat dilakukan di televisi, teater, radio, film, dan lainnya. Salah satu hal penting dalam akting adalah studi adegan. Berikut ini berbagai unsur pada studi adegan dalam akting:

Improvisasi

Digunakannya unsur improvisasi dipelopori pada 1930-an oleh Joan Littlewood di Inggris. Penggunaannya kemudian diteruskan oleh Clive Barker dan Keith Johnstone. Para praktisi meyakini bahwa improvisasi akan mendukung kebebeasan berekspresi.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, improvisasi menuntut supaya pikiran tetap terbuka demi spontanitas sepanjang kegiatan. Hal ini berbeda dengan respons yang telah direncanakan sebelumnya. Improvisasi menyebabkan seorang aktor menciptakan karakter tanpa mengacu pada teks.
Dengan demikian, drama dapat dikembangkan secara spontan dengan aktor lain.

2. Semiotika

Ilmu semiotika digunakan untuk memahami cara dimulainya pertunjukan. Sebagian besarnya melibatkan pembentukan makna yang memengaruhi kinerja aktor. Dalam praktiknya, semiotika kerap menjadikan penonton sebagai tanda kapan dimulainya pertunjukan.

3. Efek Fisiologis

Saat pemeran tengah berakting atau berbicara di depan penonton, tak jarang mereka merasa stres. Stres akan menyebabkan detak jantung meningkat yang berdampak pada kesalahan dalam berakting.
Sebuah studi dilaksanakan pada 2017 di Amerika Serikat. Para mahasiswa yang tenagh belajar menjadi pemeran diteliti dan terbukti bahwa sepanjang penampilan mereka terdapat peningkatan detak jantung. Hal ini terjadi pada seluruh pemeran, termasuk pada mereka yang sudah berpengalaman meskipun tidak separah yang belum banyak pengalaman.
ADVERTISEMENT
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai unsur pada studi adegan dalam akting.(LAU)