Konten dari Pengguna

Apakah Aerator Harus Dinyalakan Terus? Inilah Penjelasannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
26 Oktober 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Aerator Harus Dinyalakan Terus? | Pexels/Fahad AlAni
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Aerator Harus Dinyalakan Terus? | Pexels/Fahad AlAni
ADVERTISEMENT
"Apakah aerator harus dinyalakan terus?" Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh para peternak ikan. Aerator memiliki peran penting untuk menjaga kualitas air.
ADVERTISEMENT
Alat ini umumnya digunakan pada kolam ikan dan akuakultur. Fungsi utama aerator adalah meningkatkan kadar oksigen terlarut dan mencegah terjadinya zona stagnan.

Apakah Aerator Harus Dinyalakan Terus?

Apakah Aerator Harus Dinyalakan Terus? | Pexels/Vural Yavas
Apakah aerator harus dinyalakan terus? Simak jawaban penjelasannya berdasarkan situs web fao dan globalseafood berikut ini.
Jawaban dari pertanyaan "Apakah aerator harus dinyalakan terus?" tidak selalu sederhana. Pasalnya, hal ini bergantung pada berbagai faktor seperti kepadatan ikan, waktu, kondisi lingkungan, dan tujuan pemeliharaan kolam.
Aerator yang dinyalakan 24/7 memang memastikan pasokan oksigen yang stabil. Namun, pemakaian yang berlebihan juga bisa menimbulkan pemborosan energi dan berpotensi menimbulkan efek negatif, seperti turbulensi yang mengganggu ikan.
Aerator dapat beroperasi terus-menerus, tetapi tidak selalu perlu untuk menyalakannya setiap hari. Dalam akuakultur dan kolam, aerator dapat digunakan untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut yang memadai, yang berfluktuasi sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
Kadar oksigen biasanya turun pada malam hari. Oleh karena itu aerator paling efektif jika dijalankan selama periode oksigen rendah, terutama di pagi hari atau larut malam.
Beberapa ahli merekomendasikan untuk menjalankan aerator secara terus-menerus jika kepadatan ikan tinggi. Hal ini dilakukan karena oksigen yang tidak mencukupi dapat membuat ikan stres dan meningkatkan kadar amonia.
Namun, dalam banyak kasus, aerasi dapat dikurangi pada siang hari ketika fotosintesis dari alga secara alami mengoksidasi air. Sistem otomatis juga tersedia untuk menghidupkan dan mematikan aerator tergantung pada kadar oksigen.
Sistem tersebut dapat menghemat energi. Sistem ini juga memastikan kondisi oksigen yang optimal untuk kehidupan akuatik.
Pemantauan kadar oksigen terlarut sangat penting untuk menentukan jadwal aerasi yang tepat. Hal ini dapat dilakukan untuk mencegah hipoksia tanpa penggunaan energi yang tidak perlu.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah aerator harus dinyalakan terus? Jawabannya adalah tergantung pada faktor-faktor, seperti: kepadatan ikan, ukuran kolam, dan waktu. (Fia)