Konten dari Pengguna

Apakah Budidaya Ikan Nila Harus Air Mengalir? Ini Teknik Budidayanya yang Benar

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 Desember 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah Budidaya Ikan Nila Harus Air Mengalir, Foto: Pexels/Eslam Mohammed Abdelmaksoud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah Budidaya Ikan Nila Harus Air Mengalir, Foto: Pexels/Eslam Mohammed Abdelmaksoud
ADVERTISEMENT
Ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang digemari oleh masyarakat. Cara membudidayakan ikan ini juga memerlukan teknik khusus. Sebelum membudidayakannya, ada banyak hal yang harus peternak pahami, seperti budidaya ikan nila harus air mengalir atau tidak.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ikan nila, Universitas STEKOM, (2024), dalam situs p2k.stekom.ac.id, ikan nila sendiri diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer.
Ikan ini populer dipelihara di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan ini berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm.

Apakah Budidaya Ikan Nila Harus Air Mengalir? Ini Teknik Budidayanya

Ilustrasi Apakah Budidaya Ikan Nila Harus Air Mengalir, Foto: Pexels/Samarth Singhai
Apakah budidaya ikan nila harus air mengalir? Tidak. Mengutip dari situs malangkota.go.id, sistem pembudidaya ikan nila bisa menghemat air, sebab tidak perlu melakukan pergantian air.
Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa mulai bibit masuk sampai bisa dipanen sistem yang dikembangkan tidak memerlukan penggantian air sehingga sangat hemat air.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem ini cukup mengandalkan air sumur saja para pembudidaya ikan sudah bisa memenuhi kebutuhan airnya. Hal ini berbeda dengan pembudidayaan ikan nila yang biasa dilakukan di sungai, ataupun keramba yang luas.
Untuk menciptakan arus seperti di sungai, karena ikan nila termasuk ikan yang biasa hidup di air mengalir, maka bisa menggunakan aerator.
Dengan sistem ini, perkembangan ikan nila dalam penelitian tersebut cukup bagus. Berapapun panen ikan nila bisa dibudidayakan di tempat ini langsung habis terjual.
Mengutip situs p2k.stekom.ac.id, selain aerator, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan.
Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Parameter yang menentukan kualitas air untuk ikan nila yang pertama adalah suhu atau temperatur air.
ADVERTISEMENT
Suhu sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan.
Suhu juga mempengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14-38 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.
Lalu, yang kedua adalah pH. Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pH perairan diantaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation.
Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7-8.
Selanjutnya ada amonia yang merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi.
ADVERTISEMENT
Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3.
Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.
Oksigen terlarut juga menjadi parameter yang menentukan kualitas air untuk ikan nila. Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan lain-lain.
Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan adalah lebih dari 5 mg/l.
Itulah penjelasan tentang budidaya ikan nila harus air mengalir atau tidak. Dan informasi seputar teknik budidayanya yang benar. Perlu diperhatikan juga, kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam akan memperlambat pertumbuhan ikan. (IF)
ADVERTISEMENT