Konten dari Pengguna

Apakah Cempedak Buah Musiman? Ini Penjelasannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
19 November 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah Cempedak Buah Musiman? Ini Penjelasannya, Pexels/Denniz Futalan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah Cempedak Buah Musiman? Ini Penjelasannya, Pexels/Denniz Futalan
ADVERTISEMENT
Apakah cempedak buah musiman? Cempedak adalah buah tropis yang tumbuh di pohon bernama Artocarpus integer, yang masih satu keluarga dengan nangka. Buah ini dikenal karena rasa manisnya yang khas dan tekstur dagingnya yang lembut.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ragam Lauk-Pauk Kalimantan dan Sulawesi, Murdijati-Gardjito, dkk., (2024), cempedak merupakan buah yang hampir menyerupai nangka namun dengan morfologi yang berbeda dan buahnya lebih kecil daripada nangka.

Apakah Cempedak Buah Musiman?

Ilustrasi Apakah Cempedak Buah Musiman?, Pexels/Jeffrey Eisen
Apakah cempedak buah musiman? Cempedak adalah buah tropis yang dikenal sebagai salah satu buah khas Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini memiliki hubungan dekat dengan nangka, baik dari segi bentuk, tekstur, maupun rasa.
Salah satu ciri khas cempedak adalah aromanya yang kuat menyerupai durian, dengan daging buah yang manis, lembut, dan berwarna kuning keemasan.
Buah ini sering dimakan segar atau diolah menjadi berbagai camilan, seperti gorengan, jus, atau makanan khas daerah seperti mandai di Kalimantan.
Secara ekologis, pohon cempedak tumbuh subur di hutan hujan tropis dataran rendah dan banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Jawa bagian barat.
ADVERTISEMENT
Pohon ini memiliki siklus hidup musiman, yang artinya ketersediaan buahnya hanya melimpah pada waktu-waktu tertentu setiap tahun. Di Indonesia, musim utama cempedak biasanya terjadi pada musim penghujan, terutama bulan September hingga November.
Musim panen besar cempedak, di mana jumlah buah yang dihasilkan pohon mencapai puncaknya, juga kerap terjadi di bulan April hingga Mei.
Pada masa ini, pohon cempedak dapat menghasilkan 250–300 buah per musim, yang kemudian membanjiri pasar dengan harga yang lebih terjangkau.
Meski begitu, di luar musim puncak, buah ini masih bisa ditemukan dalam jumlah kecil, tetapi dengan harga yang lebih tinggi. Periode ini biasanya terjadi di bulan Agustus atau Desember.
Keberadaan cempedak tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memperkaya tradisi kuliner masyarakat setempat. Di Kalimantan, misalnya, bagian kulit dalam cempedak sering diolah menjadi mandai melalui proses fermentasi.
ADVERTISEMENT
Mandai ini dijadikan lauk atau camilan, digoreng hingga garing, dan memiliki rasa yang unik. Tradisi ini mencerminkan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan setiap bagian dari buah musiman ini.
Sebagai buah musiman, cempedak memiliki siklus yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan, seperti curah hujan dan musim. Hal ini membuatnya menjadi buah yang sangat dinantikan oleh masyarakat di berbagai wilayah.
Dengan rasa khas, manfaat gizi, dan keunikan pengolahannya, cempedak tetap menjadi salah satu ikon buah tropis yang tak tergantikan di Indonesia.
Itulah penjelasan mengenai apakah cempedak buah musiman. (Adi)