Konten dari Pengguna

Apakah Clay dan Playdough Sama? Mainan yang Serupa tetapi Tak Sama

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
9 Januari 2025 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah clay dan playdough sama. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah clay dan playdough sama. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
ADVERTISEMENT
Apakah clay dan playdough sama sering kali menjadi pertanyaan bagi banyak orang, terutama yang baru mengenal dunia seni atau mainan kreatif ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun keduanya digunakan untuk kegiatan yang melibatkan pembentukan dan pengolahan material, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan.
Mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara clay dan playdough akan memudahkan pemilihan bahan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna.

Apakah Clay dan Playdough Sama?

Ilustrasi Apakah clay dan playdough sama. Foto: Pexels.com/Riki Risnandar
Apakah clay dan playdough sama? Jawabannya adalah tidak. Mengutip dari goldenroadarts.org, kedua bahan ini mungkin memiliki kegunaan yang serupa, namun memiliki sifat dan komposisi yang berbeda.
Clay adalah bahan adonan yang memiliki tekstur lembut dan mudah dibentuk, serta dapat mengering dengan sendirinya. Biasanya clay terbuat dari tanah liat, parafin, bubur kertas, dan polymer.
Ketika clay dibentuk dan dibiarkan mengering, bentuk yang dihasilkan akan menjadi keras dan permanen, menjadikannya ideal untuk proyek seni yang membutuhkan daya tahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, clay dapat dicampur dengan air untuk membuatnya lebih lembut dan mudah dibentuk kembali jika sudah mengering.
Sebaliknya, playdough lebih dikenal sebagai bahan bermain anak-anak. Playdough terbuat dari bahan yang lebih ringan dan lebih mudah dipadatkan serta dibentuk menjadi berbagai macam bentuk.
Selain itu, playdough terbuat dari bahan-bahan yang aman digunakan oleh anak-anak seperti tepung, air, garam, dan pewarna makanan.
Playdough tidak akan mengeras atau mengubah bentuknya secara permanen, yang membuatnya lebih cocok digunakan dalam permainan yang bersifat sementara.
Setelah playdough dibiarkan kering, ia akan menjadi rapuh, dan bisa dihancurkan dengan mudah.
Hal ini menjadikannya bahan yang sangat cocok untuk anak-anak yang sedang belajar motorik halus dan koordinasi tangan, karena mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan bekas yang sulit dihapus.
ADVERTISEMENT
Playdough sendiri memiliki sejarah yang cukup unik. Pada awalnya, playdough diciptakan pada tahun 1930-an sebagai pembersih wallpaper.
Namun, pada tahun 1950-an, produk ini dipasarkan sebagai mainan untuk anak-anak dan menjadi sangat populer di kalangan orang tua yang ingin memberikan pengalaman belajar sambil bermain kepada anak-anak mereka.
Salah satu alasan mengapa playdough begitu digemari adalah kemudahan dalam penggunaannya.
Anak-anak dapat membuat berbagai macam bentuk tanpa kesulitan, dan bahan ini mudah untuk dibersihkan setelah selesai digunakan.
Meskipun clay dan playdough sering digunakan dalam kegiatan seni dan bermain kreatif, mereka memiliki perbedaan yang jelas dalam hal komposisi, daya tahan, dan penggunaannya.
Clay cocok untuk proyek seni jangka panjang yang memerlukan hasil akhir yang permanen.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, playdough lebih cocok untuk kegiatan bermain sementara dan dapat digunakan untuk melatih keterampilan motorik halus pada anak-anak.
Sebagai kesimpulan, apakah clay dan playdough sama? Kedua bahan ini memiliki kemiripan dalam hal fungsinya sebagai bahan untuk berkreasi, namun mereka tidak sama.
Clay lebih cocok digunakan untuk proyek seni yang membutuhkan hasil akhir yang permanen, sementara playdough lebih ideal untuk bermain sementara dan latihan keterampilan motorik pada anak-anak. (Khoirul)