Apakah Ikan Sapu-Sapu Bisa Membersihkan Lumut? Ini Fakta Menariknya

Ilustrasi Apakah ikan sapu-sapu bisa membersihkan lumut. Foto: Pexels.com/Luyên TC

Apakah ikan sapu-sapu bisa membersihkan lumut sering menjadi pertanyaan umum di kalangan penghobi akuarium.

Banyak yang menganggap ikan ini sebagai solusi praktis untuk menjaga kebersihan air dan tampilan kaca akuarium. Sebelum menarik kesimpulan, penting untuk memahami karakteristik serta perilaku ikan ini secara menyeluruh.

Apakah Ikan Sapu-sapu Bisa Membersihkan Lumut

Ilustrasi Apakah ikan sapu-sapu bisa membersihkan lumut. Foto: Pexels.com/Karina Guseva

Apakah ikan sapu-sapu bisa membersihkan lumut? Jawabannya adalah ya, selama jenis yang dipelihara memang termasuk pemakan alga aktif seperti plecostomus.

Dikutip dari laman unclebills.com, ikan ini termasuk kategori bottom-feeder atau pemakan dasar yang memiliki kecenderungan mencari makan di area bawah dan di permukaan benda keras seperti kaca, bebatuan, serta dekorasi dalam akuarium.

Bentuk mulut pengisap yang dimilikinya memungkinkan mereka mengikis lumut dengan efektif.

Dalam proses mencari makan, ikan sapu-sapu akan menggesekkan mulutnya yang berbentuk menyerupai alat penghisap ke permukaan-permukaan tersebut. Hal ini membuat lumut dan sisa makanan yang menempel bisa terangkat dan dikonsumsi.

Sifat omnivora yang dimiliki ikan sapu-sapu menjadikannya mampu mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk alga yang tumbuh liar dalam akuarium.

Alga atau lumut yang tumbuh di permukaan kaca, tanaman plastik, hingga bebatuan akan menjadi bagian dari pola makannya. Kehadiran ikan ini sangat membantu mengurangi penumpukan lumut yang jika dibiarkan dapat memengaruhi estetika dan kualitas air.

Meskipun tidak semua spesies sapu-sapu efektif sebagai pemakan lumut, jenis plecostomus yang memang tergolong pemakan alga sangat cocok digunakan untuk menjaga kebersihan akuarium secara alami.

Dalam jangka panjang, ikan sapu-sapu juga berkontribusi pada stabilisasi kondisi akuarium karena mereka membantu mengurangi bahan organik yang bisa membusuk dan menghasilkan amonia berbahaya.

Selain itu, aktivitasnya yang kerap menggali atau mengaduk dasar substrat secara tidak langsung akan membantu sirkulasi oksigen di dalam pasir atau kerikil.

Proses ini mendukung pertumbuhan bakteri baik yang berguna untuk keseimbangan ekosistem mikro di dalam akuarium, terutama dalam menjaga siklus nitrogen.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas ikan sapu-sapu dalam membersihkan lumut bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini karena beberapa spesies cenderung kehilangan minat terhadap alga dan mulai menghasilkan lebih banyak limbah.

Perlu kehati-hatian dalam memilih jenis ikan sapu-sapu karena tidak semuanya memiliki perilaku yang sama. Sebagian spesies justru bersifat karnivora atau tidak terlalu tertarik dengan lumut.

Oleh sebab itu, memilih jenis yang sesuai dengan tujuan perawatan akuarium menjadi sangat penting.

Plecostomus yang dikenal sebagai pemakan alga sejati adalah salah satu pilihan ideal karena selain tangguh dan mudah beradaptasi, ia juga ramah dengan spesies ikan lain serta cocok untuk pemula yang baru mulai merawat akuarium.

Meski demikian, ukuran tubuh ikan sapu-sapu bisa membesar hingga beberapa puluh sentimeter, sehingga ukuran tangki juga harus disesuaikan agar tidak terjadi kepadatan populasi yang memicu stres antarikan.

Keberadaan ikan sapu-sapu memang terbukti membantu mengurangi pertumbuhan lumut di akuarium secara alami dan berkelanjutan.

Dengan perawatan dan pemilihan spesies yang tepat, efektivitas ikan ini bisa terus dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang.

Sebagai kesimpulan, apakah ikan sapu-sapu bisa membersihkan lumut sangat bergantung pada jenis, usia, serta perawatan yang diberikan. (Shofia)

Baca Juga: Apakah Lele Albino Bisa Besar? Ini Penjelasannya