Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Apakah Tanaman Nilam Merusak Tanah? Inilah Penjelasannya
12 Januari 2025 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah tanaman nilam merusak tanah adalah sebuah pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh petani pemula. Tanaman ini dikenal sebagai salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
ADVERTISEMENT
Minyak nilam sering digunakan dalam industri kosmetik, parfum, hingga aromaterapi. Minyak ini diekstraksi dari daun tanaman nilam (Pogostemon cablin) dan dikenal karena aroma khasnya yang hangat.
Apakah Tanaman Nilam Merusak Tanah?
Nilam (Pogostemon cablin) adalah tanaman yang terkenal dengan minyak atsiri aromatiknya. Minyak ini banyak digunakan dalam parfum, kosmetik, dan aromaterapi.
Tanaman ini banyak dibudidayakan dalam skala industri. Namun, muncul kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan tanah, terutama jika dibudidayakan secara terus-menerus atau dalam sistem monokultur.
Apakah tanaman nilam merusak tanah? Simak penjelasannya berikut ini berdasarkan artikel ilmiah berjudul Assessing Soil Fertility Status and Land Suitability for Patchouli Plants (Pogostemon Cablin Benth.) in Lamala District, Banggai Regency oleh Yulinda Karundeng, dkk.
ADVERTISEMENT
Penanaman nilam secara terus-menerus dapat menyebabkan degradasi tanah seiring berjalannya waktu. Penelitian telah menunjukkan bahwa praktik monokultur yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penipisan nutrisi, dan penurunan pH tanah.
Praktik monokultur juga menyebabkan perubahan aktivitas enzim, yang secara kolektif mengurangi kesuburan dan kesehatan tanah. Selain itu, tingkat penyerapan nutrisi nilam yang tinggi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi tanah.
Solusi Dampak Negatif Budidaya Nilam
Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif budidaya nilam adalah dengan menerapkan praktik budidaya berkelanjutan. Praktik ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan rotasi tanaman, penanaman tumpang sari, dan sistem agroforestri.
Contohnya adalah mengintegrasikan budidaya nilam dalam hutan masyarakat menggunakan pola wanatani. Sistem ini telah terbukti memberikan nilai tambah dengan memproduksi tanaman kehutanan dan pertanian yang dikombinasikan dengan nilam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengelolaan tanah dan strategi pemupukan yang tepat sangat penting. Memahami kebutuhan tanah tertentu dan menilai kesuburan tanah secara teratur dapat menginformasikan pengelolaan nutrisi yang tepat.
Jadi, apakah tanaman nilam merusak tanah ? Jawabnya adalah bisa, jika dilakukan secara monokultur yang berkepanjangan. Sistem ini dapat mengakibatkan penipisan nutrisi, dan penurunan pH tanah. (Fia)