Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Cara Kerja Hidroponik? Inilah Jawabannya
12 Oktober 2023 22:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, sistem hidroponik kian populer dalam dunia pertanian modern. Namun, bagaimana cara kerja hidroponik?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, sistem hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang menggunakan air sebagai media tanamnya, bukan tanah.
Untuk lebih memahami tentang cara kerja hidroponik dalam bidang pertanian, mari simak pembahasannya di sini.
Mengenal Sistem Pertanian Hidroponik
Mengutip situs bojonegorokab.go.id, hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yakni hydro yang merujuk pada air, dan ponos yang mengindikasikan daya atau tenaga.
Istilah lain yang digunakan untuk hidroponik adalah soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah.
Dengan kata lain, hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang menggantikan tanah sebagai media tanam. Di mana sistem ini menggunakan media tanam berupa larutan air yang diberi nutrisi.
Ada berbagai macam sistem hidroponik yang dapat diterapkan dalam pertanian, antara lain sistem hidroponik tanpa tanah (NFT), sistem wick, sistem keranjang terapung (deep water culture), sistem irigasi tetes (drip system), dan sistem irigasi berjenis aeroponik.
ADVERTISEMENT
Memahami Cara Kerja Hidroponik
Berikut ini adalah beberapa cara kerja dari pertanian hidroponik yang diterapkan dalam dunia pertanian.
1. Media Tanam Alternatif
Alih-alih tanah, sistem hidroponik menggunakan larutan air yang diberi nutrisi khusus sebagai media tanamnya.
Media tanam alternatif ini dapat memberi dukungan yang cukup bagi pertumbuhan tanaman, meski tanpa unsur hara yang biasanya ditemukan dalam tanah.
2. Sistem Irigasi
Hidroponik menggunakan larutan air yang mengandung semua nutrisi bagi tanaman. Larutan tersebut disalurkan langsung ke akar tanaman dengan menggunakan sistem irigasi.
3. Nutrisi yang Dikendalikan
Berbeda dengan media tanah, larutan air yang digunakan dalam sistem hidroponik telah diatur sedemikian rupa hingga memiliki kandungan nutrisi yang tepat.
Kandungan nutrisi tersebut mencakup unsur-unsur esensial seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, serta unsur mikro seperti besi, tembaga, dan seng.
ADVERTISEMENT
Campuran nutrisi tersebut harus disesuaikan dengan jenis tanaman beserta fase pertumbuhannya.
4. Kontrol Lingkungan
Salah satu kunci keberhasilan dalam sistem hidroponik adalah kontrol sosial. Di mana berbagai parameter, seperti suhu, kelembaban udara, pH larutan nutrisi, dan tingkat pencahayaannya harus diatur dengan cermat.
Tanaman hidroponik sering kali ditempatkan dalam rumah kaca atau ruangan tertutup untuk membantu pertumbuhannya.
5. Pemantauan dan Perawatan Rutin
Seperti tanaman lainnya, tanaman yang menggunakan sistem hidroponik membutuhkan pemantauan dan perawatan rutin.
Dalam hal ini, petani perlu mengganti larutan nutrisi secara teratur, menjaga pH dalam kisaran yang diinginkan, mengontrol hama dan penyakit, serta memastikan tanaman mendapat cahaya yang cukup.
6. Optimasi Pertumbuhan
Sistem hidroponik dapat membantu pertumbuhan tanaman yang lebih optimal dibanding dengan metode lainnya.
Dengan perawatan yang tepat, sistem hidroponik dapat membantu menghasilkan panen yang lebih besar dan cepat.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai cara kerja hidroponik yang kerap digunakan dalam sistem pertanian. (AZS)