Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Berapa Lama Menguleni Adonan Roti agar Elastis dan Tidak Keras? Ini Jawabannya
16 Maret 2025 18:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berapa lama menguleni adonan roti menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembuatan roti. Proses ini mempengaruhi kekenyalan dan kelembutan hasil akhir, sehingga harus dilakukan dengan durasi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Jika adonan diuleni terlalu lama atau terlalu singkat, tekstur roti bisa menjadi keras atau tidak mengembang sempurna.
Berapa Lama Menguleni Adonan Roti
Mengutip dari americastestkitchen.com, berapa lama menguleni adonan roti bergantung pada metode yang digunakan serta jenis tepung yang dipakai dalam proses pembuatan.
Jika adonan diuleni dengan tangan, waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan menggunakan mesin.
Penggunaan mixer dengan dough hook dapat mempercepat pembentukan gluten, tetapi tetap perlu diperhatikan tanda-tanda adonan sudah siap untuk difermentasi.
Menguleni dengan tangan membutuhkan waktu lebih lama karena prosesnya mengandalkan tekanan dan gerakan lipat secara berulang.
Jika dilakukan dengan teknik yang benar, biasanya dibutuhkan sekitar 15 hingga 25 menit hingga adonan mencapai elastisitas yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Tekstur adonan akan berubah secara bertahap, dari yang awalnya lengket menjadi lebih halus dan elastis saat gluten terbentuk sempurna.
Jika pengulenan berhenti sebelum gluten terbentuk optimal, roti bisa menjadi padat dan kurang mengembang saat dipanggang.
Menggunakan mixer dengan pengait adonan bisa mempercepat proses pengulenan karena gerakan mesin lebih stabil dan kuat dibandingkan tangan manusia.
Biasanya, adonan akan mencapai tahap elastis dalam waktu sekitar 8 hingga 10 menit pada kecepatan sedang.
Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis tepung yang digunakan dan kelembapan adonan.
Jika adonan terlalu kering, proses pengulenan bisa memakan waktu lebih lama karena gluten sulit terbentuk secara merata.
Menentukan kapan adonan sudah cukup diuleni dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah uji jendela atau windowpane test.
ADVERTISEMENT
Caranya adalah dengan mengambil sepotong kecil adonan, lalu merentangkannya perlahan hingga membentuk lapisan tipis tanpa robek.
Jika adonan bisa membentuk lapisan transparan tanpa mudah sobek, artinya gluten sudah terbentuk dengan baik dan adonan siap untuk difermentasi. Namun jika masih mudah sobek, pengulenan perlu dilanjutkan agar struktur gluten semakin kuat.
Kesalahan dalam menguleni bisa mempengaruhi hasil akhir roti, terutama jika adonan diuleni terlalu lama. Adonan yang terlalu lama diproses akan menjadi terlalu elastis dan sulit mengembang saat fermentasi.
Tekstur roti bisa menjadi terlalu kenyal atau bahkan keras setelah dipanggang. Oleh sebab itu, memperhatikan tanda-tanda kesiapan adonan lebih penting daripada hanya berpatokan pada durasi tertentu.
Menguleni adonan roti dengan durasi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan mengembang sempurna.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, berapa lama menguleni adonan roti dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan, tetapi memastikan gluten terbentuk dengan baik adalah kunci utama keberhasilannya. (Suci)