Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bulu Kucing Rontok Apakah Berbahaya? Temukan Jawabannya di Sini
22 Februari 2024 22:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang sering dialami oleh pemilik kucing adalah bulu kucing yang rontok. Bulu kucing sendiri bisa rontok karena beberapa hal, yang jadi pertanyaan adalah bulu kucing rontok apakah berbahaya?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ada beberapa jawaban dari pertanyaan tersebut. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.
Bulu Kucing Rontok Apakah Berbahaya?
Jika ada yang pertanyaan bulu kucing rontok apakah berbahaya, maka harus melihat lebih dulu sebenarnya apa yang menyebabkan bulu kucing bisa rontok. Jika disebabkan oleh penyakit tertentu, tentunya menjadi peringatan karena bisa mengancam kesehatan kucing.
Bulu kucing rontok oleh sebagian pemilik dianggap sebagai hal yang normal, tetapi sebenarnya kondisi ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa kucing sedang menderita penyakit tertentu dan perlu mendapatkan pengobatan.
Dikutip dari buku Kucing: Complete Guide Book for Your Cat karya Cacang Effendi dan N. S. Budiana, Berikut ini adalah beberapa penyebab bulu kucing rontok yang biasanya dialami oleh kucing.
ADVERTISEMENT
1. Infeksi
Parasit seperti kutu dan tungau sering menjadi penyebab bulu kucing rontok. Kucing yang terinfeksi parasit akan merasa gatal dan sering menggaruk kulitnya, yang dapat menyebabkan kerontokan bulu. Infeksi jamur atau bakteri juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bulu.
2. Alergi
Kucing juga bisa memiliki alergi terhadap makanan tertentu, gigitan serangga, obat-obatan, atau debu. Alergi ini biasanya ditandai dengan kulit yang gatal, bulu rontok, serta diare dan muntah.
3. Kekurangan Nutrisi
Bulu yang sering rontok, rapuh, dan tampak kusam bisa menjadi tanda bahwa kucing kekurangan nutrisi seperti protein, omega-3, vitamin, dan mineral (termasuk zinc dan tembaga).
Asupan nutrisi yang cukup diperlukan agar kucing memiliki tubuh yang sehat serta bulu yang tebal dan berkilau.
4. Stres dan Cemas
Kucing yang mengalami stres atau cemas sering menjilat dan menggaruk kulitnya, yang dapat menyebabkan kerontokan bulu. Jika tidak ditangani dengan baik, kucing bisa mengalami kebotakan.
ADVERTISEMENT
5. Penyakit Tertentu
Bulu kucing juga bisa rontok akibat kondisi seperti penyakit tiroid, kanker, atau gangguan autoimun. Penyakit ini dapat merusak jaringan kulit kucing dan mengganggu pertumbuhan rambutnya.
Jika kucing bersih dan sering mandi, besar kemungkinan bulunya tidak berbahaya. Namun, jika kucing tidak dirawat dengan baik atau memiliki penyakit tertentu, ia dapat menyebarkan penyakit dan alergi pada manusia.
Jadi jawaban dari pertanyaan bulu kucing rontok apakah berbahaya atau tidak adalah berbahaya jika kerontokan bulu sangat parah atau disertai dengan gangguan kesehatan lainnya. (WWN)